Berusia 200 Tahun, Resto Tempat Lahirnya Oyakodon Masih Beroperasi

Berusia 200 Tahun, Resto Tempat Lahirnya Oyakodon Masih Beroperasi

Yenny Mustika Sari - detikFood
Selasa, 08 Okt 2019 14:30 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Oyakodon, rice bowl dengan topping ayam dan telur. Menu ini lahir 200 tahun lalu dari sebuah restoran legendaris di Tokyo.

Karena kepopulerannya, Oyakodon menjadi salah satu menu makan siang favorit di restoran Jepang. Menu sejenis donburi (rice bowl) ini berisikan ayam dan telur yang disajikan di atas nasi dengan saus asin manis bercampur menjadi satu.

Saking populer dan menjamurnya menu makanan satu ini, banyak orang menebak-nebak restoran manakah yang menjual Oyakodon pertama kali?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berusia 200 Tahun, Resto Tempat Lahirnya Oyakodon Masih BeroperasiFoto: Istimewa

Baca Juga: Yuk, Bikin Sendiri 5 Sajian Populer Restoran Jepang

Japan Today (7/10) mengabarkan resto pertama yang menjual menu Oyakodon masih beroperasi. Padahal usia sudah 200 tahun.

Nama restoran tersebut adalah Tamahide yang terletak di kawasan Nigyocho, pusat kota Tokyo. Pintu masuknya terlihat seperti kastil sebab Tamahide didirikan pada tahun ke-10 Horeki Jepang atau sekitar tahun 1760, ketika Jepang masih di bawah pemerintahan dinasti Tokugawa shogunate.

Berusia 200 Tahun, Resto Tempat Lahirnya Oyakodon Masih BeroperasiFoto: Istimewa
Namun, 100 tahun kemudian Tamahide menawarkan Oyakodon secara resmi. Sebelumnya restoran ini adalah spesialis hot pot. Pada akhir 1800-an, istri pemilik generasi ke-5 Tamahide memperhatikan bagaimana beberapa pengunjung akan mengambil sisa-sisa makanan dari hot pot mereka, lalu menuangkannya di atas semangkuk nasi putih yang kemudian mencampurnya dengan telur.

Istri sang pemilik resto berpikir bahwa orang-orang menyukainya. Ia lalu membuat sendiri menu itu dan menjualnya. Oyakodon tersedia di Tamahide pada tahun 1891, tahun ke-20 era Meiji.

Berusia 200 Tahun, Resto Tempat Lahirnya Oyakodon Masih BeroperasiFoto: Istimewa

Di era modern, Tamahide membagai tempat makan menjadi 2 lantai. Tamahide menyajikan Oyakodon di lantai bawah, sedangkan hot pot, set meals, dan full course di lantai 2. Tamahide dengan sejarah kulinernya, masih sering membuat antrean panjang. Jadi pastikan untuk meluangkan waktu yang cukup lama, jika ingin mencicipi lezatnya Oyakodon di restoran ini.

Anda akan diminta untuk memesan terlebih dulu sebelum duduk. Papan menu juga sudah terpanjang di depan agar Anda dapat dengan mudah menentukan pilihan.

Baca Juga: 8 Lokasi di Jepang Ini Wajib Disambangi Para Foodie

Berusia 200 Tahun, Resto Tempat Lahirnya Oyakodon Masih BeroperasiFoto: Istimewa

Menu yang menjadi unggulan dari restoran ini adalah Oyakodon bernama Gokui seharga Β₯ 3.000 atau sekitar Rp. 398 ribu. Saat antrean sudah berakhir, Anda akan diantar masuk oleh seorang pelayan yang membawakan teh hijau dan kaldu ayam.

Warna kuning mendominasi hidangan ini karena Oyakodon berisikan telur dan potongan ayam. Untuk dagingnya, restoran ini menggunakan daging ayam Tokyo Shamo dengan kualitas tinggi. Sementara tekstur telurnya konon sangat creamy dan makin enak saat dipadukan daging ayam.




(adr/adr)

Hide Ads