Membuat omelet biasanya menggunakan bahan-bahan seperti minyak atau mentega dengan aneka isian. Umumnya isian yang digunakan adalah keju, sayuran hingga daging untuk menambah rasa.
Telur mengandung protein yang sangat baik untuk petumbuhan sel tubuh. Telur juga mengandung omega 3, biotin dan juga vitamin D. Agar omelet rendah kalori, sebaiknya olah dengan beberapa langkah ini agar lebih sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gunakan putih telur
![]() |
Kalau biasanya Anda membuat omelet dengan satu butir telur. Agar kalorinya berkurang, Anda bisa memilih putih telurnya saja. Dengan cara ini Anda dapat menghemat kalori.
Putih telur juga tinggi protein dan sangat berperan penting dalam membangun otot, tulang, kulit dan darah. Putih telur juga bisa membuat perut kenyang lebih lama. Dan yang terpenting, putih telur tidak mengandung kolesterol.
2. Pilih isian omelet yang sehat
![]() |
Biasanya omelet atau telur dadar supaya gurih dicampur dengan keju dan juga daging olahan. Agar tak berlebih kalorinya sebaiknya jangan campurkan daging olahan ke dalam sajian telur seperti sosis serta bacon.
3. Tambahkan sayuran
![]() |
Sayuran mengandung mineral, vitamin dan juga serat. Beberapa sayuran seperti bayam, brokoli, jamur, kembang kol, kol dan wortel cocok dipadukan dengan omelet. Serat yang terkandung di dalam sayuran dapat membantu tekan nafsu makan diantara jam makan siang.
4. Pilih mentega atau minyak?
![]() |
Mau pilih mentega atau minyak? Keduanya sama-sama mengandung lemak yang dapat menambah kalori. Namun jika pilih mana yang lebih baik, ternyata mentega lebih rendah kalori ketimbang minyak kelapa sawit. 100 gram mentega mengandung 742 Kkal sedangkan 100 gram minyak kelapa sawit mengandung 884 Kkal.
5. Gunakan teflon
![]() |
Kalau benar-benar tak ingin menambah kalori sama sekali dari lemak. Satu-satunya cara adalah menggunakan teflon anti lengket untuk menggoreng omelet. Meskipun Anda tak menambahkan minyak sedikit pun, omelet tidak akan menempel di teflon ketika dibalik.
Baca juga: Sarapan Telur Sebelum Jam 8 Pagi Bisa Bikin Tubuh Ramping, Ini Sebabnya (lus/odi)