Kota Kamakura Larang Warga Makan di Jalanan Agar Baju Tak Kotor

Kota Kamakura Larang Warga Makan di Jalanan Agar Baju Tak Kotor

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 31 Mar 2019 08:17 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Kota Kamakura buat peraturan melarang orang untuk makan sambil jalan. Hal ini karena banyak keluhan dari penduduk, yang bajunya sering terkena noda makanan.

Terkenal dengan berbagai destinasi wisata populer di Jepang, kota Kamakura di Kanagawa setiap tahunnya dikunjungi lebih dari 20 juta turis, dari berbagai negara. Setelah menikmati pemandangan dan mengikuti berbagai tur, biasanya para turis akan makan dan berkunjung ke Komachi Street.

Baca Juga: Agar Sesuai Tata Krama, Ini 7 Tata Cara Makan Jepang Buat Pemula

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komachi Street terkenal sebagai pusat perbelanjaan yang ramai di Kamakura. Komachi dipenuhi dengan berbagai souvenir, restoran, dan penjual makanan kaki lima. Sehingga banyak turis yang membeli makanan di sana, lalu menyantapnya sambil berjalan.
Kota Kamakura Larang Warga Makan di Jalanan Agar Baju Tak KotorFoto: Istimewa
Dikabarkan Japan Today (26/03), Komachi selalu dipenuhi dengan para turis yang makan sambil berjalan. Mereka biasanya membawa crepes, es krim, permen, hingga biskuit. Bahkan beberapa pemandu tur dan situs wisata merekomendasikan Komachi sebagai tabe-aruki, atau tempat yang cocok untuk makan sambil jalan-jalan.

Meski hal ini diminati para turis, rupanya makan sambil jalan merupakan hal yang tidak disukai oleh warga lokal di sana. Banyak dari warga yang mengeluh dan melapor ke pemerintah setempat, tentang baju mereka yang sering terkena noda makanan dari para turis tersebut.

Banyak warga yang kesal karena para turis ini makan sambil jalan, sehingga ketika berpapasan, baju mereka akan kotor atau penuh dengan noda-noda makanan.

Menanggapi banyaknya keluhan dari warga setempat, akhirnya dewan kota mengeluarkan peraturan baru. Yaitu dengan melarang orang-orang di sekitar Kamakura untuk makan sambil jalan.
Kota Kamakura Larang Warga Makan di Jalanan Agar Baju Tak KotorFoto: Istimewa
"Diharapkan untuk menghindari makan sambil berjalan kaki, terutama di wilayah yang dipenuhi oleh para wisatawan," bunyi peraturan tersebut.

Menurut laporan, keluhan ini paling banyak datang dari wilayah Komachi Street dan wilayah Great Budha. Selain warga mengeluh tentang baju yang kotor, mereka juga mengeluhkan para wisatawan yang membuang sampah atau sisa makanan sembarangan.

Peraturan ini bertujuan agar para pengunjung dan orang-orang sekitar lebih perduli, dan meningkatkan kesadaran. Sehingga tidak ada denda yang berlaku, atau pembatasan penjual makanan di wilayah Komachi, dan destinasi wisata lainnya.

Menanggapi hal ini banyak orang di sosial media yang setuju dengan peraturan ini.
Kota Kamakura Larang Warga Makan di Jalanan Agar Baju Tak KotorFoto: Istimewa
"Tentang peraturan yang membatasi orang-orang untuk makan di jalanan, sebenarnya sangat bagus. Bukan membatasi tradisi tabe-aruki. Tapi saya berharap orang-orang bisa memikirkan perasaan orang lain, sehingga kita bisa menikmati hidup masing-masing. Banyak budaya dan pikiran yang berbeda dari setiap turis, tapi saya berharap orang-orang menyadari bahwa mereka berada di ruang publik," tulis seorang netizen.

Tapi banyak juga yang mengkritik peraturan mereka. Mereka menganggap dengan adanya peraturan ini, dapat menurunkan penghasilan para penjual makanan dan minuman di sana.

Baca Juga: Tata Cara Makan di 10 Negara Ini Wajib Diketahui oleh Traveler


Kota Kamakura Larang Warga Makan di Jalanan Agar Baju Tak Kotor
(sob/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads