Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Karena itu, makanan tersebut tidak disarankan bagi penderita gejala prediabetes.
Nasi sendiri termasuk dalam sumber karbohidrat yang mengandung indeks glikemik cukup tinggi. Padahal nasi merupakan makanan pokok penduduk Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Melihat hal ini, sebuah laboratorium teknologi pangan di Singapura memfokuskan diri untuk membuat makanan pokok dengan indeks glikemik rendah. Senin lalu (21/1), laboratorium itu berhasil membuat nasi dan roti dengan indeks glikemik rendah.
Baca juga: Orang Tanpa Diabetes Tak Perlu Diet Indeks Glikemik Rendah
Laboratorium dibawah perusahaan Alchemy Foodtech itu mengembangkan campuran bahan alami yang terdiri dari serat dan ekstra tumbuhan alami. Paduan keduanya ternyata bisa menurunkan indeks glikemik pada beras, roti serta sumber karbohidrat lainnya. Ajaibnya, meski dicampur dengan paduan bahan itu, nasi, roti dan bahan lainnya tetap memiliki rasa dan tekstur yang sama seperti biasanya.
![]() |
Inovasi ini dilakukan guna membantu warga Singapura untuk memerangi penyakit dabetes. Sebab di sana, satu dari sembilan orang menderita penyakit diabetes tipe 2. Makanan seperti nasi putih, roti dan mie lah yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dengan cepat di sana.
"Banyak orang yang sudah tahu bahwa mereka seharusnya mengonsumsi makanan yang sehat dan penyakit diabetes ada karena pola makan yang buruk. Tapi itu menyulitkan. Meninggalkan makanan kesukaan seperti nasi putih ke nasi merah atau chicken rice ke nasi merah sangat sulit diterima banyak orang," tutur Alan Phua selaku CEO of Alchemy Foodtech.
Akhirnya perusahaan itu membuat campuran bahan yang diberi nama 5ibrePlus. Bahan itu tercipta lewat serangkaian percobaan yang dilakukan selama 3,5 tahun lapor Channel NewsAsia (21/1).
![]() |
Dengan menambahkan 10 persen campuran bahan berbentuk biji ke dalam sajian nasi putih berhasil menurunkan indeks glikemik ke level yang sama seperti beras merah. Menurut Verleen Goh, kepala petugas teknologi Alchemy Foodtech, bahan itu juga meningkatkan kandungan serat sebanyak 12 kali.
"Dengan membuka laboratorium baru kami, kami menjalin kerjasama baik dengan beberapa perusahaan makanan untuk menciptakan produk sehat dengan rasa yang tetap lezat," pungkasnya Phua.
Baca juga:Ngemil Kacang Pistachio Bisa Kurangi Risiko Diabetes
(adr/adr)