Warga Lampung punya tradisi nyeruit yang membuat sanak saudara hingga tetangga bisa berkumpul. Tradisi ini diambil dari nama hidangan khas yang biasa mereka sajikan kala kumpul, seruit.
Bahan utama membuat seruit adalah ikan bakar atau goreng, sambal terasi, tempoyak (durian fermentasi), dan mangga. Semua bahan dicampur jadi satu hingga menjadi sambal dengan aroma dan rasa yang khas.
![]() |
Baca Juga: 5 Hidangan Berbahan Ikan Khas Indonesia Ini Patut Dicoba
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara sayur atau lalapan seruit bisa berisi daun singkong, daun pepaya, terung hijau, kangkung, atau bayam. Sayur-sayur itu biasanya direbus terlebih dulu. Banyak orang turut menambahkan mentimun, jengkol, kacang panjang, wortel, dan daun kemangi yang dibiarkan mentah.
![]() |
Seruit kabarnya menghadirkan rasa asam, pedas, dan segar! Banyak orang menikmati seruit dengan nasi hangat plus pindang patin. Tak ketinggalan minuman serbat alias jus mangga kuini.
Hingga kini seruit sering dijadikan menu utama saat warga Lampung berkumpul, khususnya suku Lampung Pepadun. Tuan rumah akan menggelar aneka lauk pauk, seruit, serta lalapan di tikar untuk disantap bersama-sama dengan tangan. Semua orang duduk mengelilingi hidangan tersebut sambil mengobrol.
Baca Juga: Masih Plesiran di Lampung, Jangan Lupa Cicip Bakso Hingga Mie Enak Di Sini! (dvs/odi)