Festival Sate Klathak ini digelar pada hari Minggu (18/11). Kepala Dinpar Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, Festival tersebut baru pertama kali digelar oleh pihaknya. Menurutnya, dengan digelarnya Festival itu dapat mengenalkan dan mengukuhkan sate klatak sebagai kuliner khas Kabupaten Bantul.
![]() |
"Ini (Festival sate klatak) adalah upaya kami untuk membranding sate klatak sebagai kuliner asli khas Bantul. Selain itu sebagai promosi juga," katanya kepada wartawan, Minggu (18/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Festival ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Menurutnya, hal itu membuktikan jika kuliner sate klatak adalah kuliner yang sangat membumi di Kabupaten Bantul.
"Ada 57 peserta yang ikut, mereka terdiri dari pelaku usaha, ibu-ibu PKK dan pelajar serta mahasiswa. Jadi sate klatak yang disajikan mereka itu nanti dilombakan," ucapnya.
![]() |
Disinggung mengenai kriteria penilaian, Kwintarto menyebut bahwa pihaknya akan menilai dari segi rasa, tampilan masakan dan kostum yang dikenakan oleh masing-masing peserta.
"Kalau untuk penilaian rasa jelas kita cari yang rasanya gurih dan teksturnya empuk, untuk penyajian kita cari yang paling menarik," pungkasnya.
![]() |
Sate klathak sendiri merupakan sate kambing yang ditusuki dengan jeruji sepeda bekas. Bukan hanya lebih panjang tetapi kuliner Bantul ini memekai bumbu minimalis, garam saja untuk memberi rasa daging kambing muda. (lus/odi)