Mau Makan Enak Sambil Bernostalgia? Mampirlah ke 5 Kafe Tempo Dulu Ini

Jakarta - Hari minggu sudah tiba, sebelum mempersiapkan rutinitas yang menanti. Ada baiknya ngeteh dan ngopi dulu, di 5 kafe yang akan mengajak Anda nostalgia di masa lalu.

Selain kafe kekinian dan tempat nongkrong yang beragam, beberapa sudut kota Jakarta masih memiliki kafe dengan konsep kuno namun tetap keren. Mulai dari nuansa, dekorasi, hingga berdiri di bangunan bersejarah, jadi nilai historis sendiri bagi para pengunjung di kafe ini.

Berikut 5 kafe dengan suasana tempo dulu, yang cocok untuk menghabiskan akhir minggu di Jakarta.


1. Kopi Oey Sabang

Foto: Istimewa

Mengusung konsep kedai kopi bergaya China Kolonial, semua pengunjung akan merasa tengah berada di wilayah pecinan tempo dulu. Mulai dari lantai keramiknya, lukisan, hingga poster vintage khas pecinan, memberikan setuhan klasik dari kedai kopi ini.

Selain menyajikan kopi, Kopi Oey sabang memiliki menu makanan yang dibagi sesuai makan pagi, siang, dan malam. Jadi pengunjung hanya bisa memesan makanan sesuai menu yang telah disiapkan. Kalau sedang tidak ingin ngopi, bisa juga pesan Ijs Teh Tarik yang cocok dipadukan dengan singkong goreng.

Kopi Oey Sabang
Jl. H. Agus Salim No.18A.
Menteng, Jakarta Pusat.
Telp: (021) 31934438


2. Cafe Batavia

Foto: Istimewa

Kafe yang satu ini sudah menjadi ikon kota Jakarta, terletak persis di wilayah Museum Fatahillah. Cafe Batavia diresmikan tahun 1993, namun bangunannya sendiri sudah ada sejak tahun 1805. Kafe ini terdiri dari dua lantai, dengan jendela besar khas bangunan belanda.

Nuansa klasik dengan ragam foto-foto koleksi tempo dulu, membuat kafe ini tidak hanya dikunjungi oleh orang Jakarta saja. Tapi banyak wisatawan asing yang sengaja datang untuk makan dan ngopi di sini. Menu makanan andalannya ada Uitsmijter, steak, dim sum, hingga bitterballen nya yang enak dan lembut.

Cafe Batavia
Jl. Pintu Besar Utara No.14.
Kota Tua, Jakarta Barat.
Telp: (021) 6915534


3. Historia Bar

Foto: Istimewa

Masih terletak di wilayah Museum Fatahillah, Historia Bar punya sajian menu lokal dengan suasana Jakarta tempo dulu. Berdiri di atas bangunan Belanda, resto ini terkenal dengan sajian legendaris khas Betawi.

Salah satunya adalah Nasi Sayur Babanci yang mulai langka. Sayur khas Betawi ini disajikan dengans epiring nasi, bersama sambal dan acar. Selain itu ada juga menu Es Tajin yang diracik menggunakan air bekas cucian beras. Unik, bukan?

Baca Juga: Historia Cafe and Bar: Menikmati Sayur Babanci Khas Betawi dan Es Tajin yang Unik

Historia Bar
Jalan Pintu Besar Utara No. 11.
Kota Tua, Jakarta Barat.
Telp: (021) 6904188


4. Pantjoran Tea House

Foto: Wanderbites

Serasa sedang ngeteh di Shanghai, Pantjoran Tea House yang ada di wilayah Glodok punya konsep kedai teh khas pecinan yang autentik. Tampak luar yang kuno tapi cantik, ditambah dengan interior manis dengan lampion merah di dalamnya.

Sesuai namanya, Pantjoran terkenal dengan racikan tehnya. Ada Genmaicha Tea khas Jepang, dengan rasanya yang segar. Untuk teman ngeteh, ada beragam menu dim sum. Salah satunya ada menu siomay ayam kepiting, hingga lumpia bola isi seafood. Kalau berkunjung ke sini jangan lupa foto-foto.

Pantjoran Tea House
Jl. Pancoran Raya No.4-6.
Glodok, Jakarta Barat.
Telp: (021) 6905904


5. Tugu Kunstkring Paleis

Foto: Istimewa

Restoran fine-dining yang satu ini membuat setiap pengunjung seakan tengah makan di rumah bangsawan Belanda, di masa lalu. Interior klasik yang mewah, dengan bangunan khas Belanda membuat Tugu Kunstkring Paleis memiliki daya tariknya sendiri.

Meski mengusung konsep fine-dining, tapi menu makanan yang disajikan adalah hidangan khas Indonesia, terutama menu rijstaffel khas Betawi. Ada juga oseng-oseng Gendjer dengen Tempe Katjang, Nyonya laksar, hingga Tjwiemie Malang.

Tugu Kunstkring Paleis
Jl. Teuku Umar No. 1.
Menteng, Jakarta Pusat.
Telp: (021) 3900899

Baca Juga: 10 Iklan Makanan Jadul Ini Bukti Kalau Orang Indonesia Kreatif dari Dulu (sob/odi)