Cita rasa pedas dari sambal terbukti mampu membuat selera makan makin meningkat. Meski sama-sama pedas, tapi di Indonesia ada beberapa daerah yang terkenal dengan sambal khasnya.
Sambal apa saja dan dari mana asalnya? Yuk simak ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bahan baku sambal ijo adalah cabai hijau, tomat hijau, bawang merah, bawang putih dan garam. Karena tidak menggunakan cabai rawit, sambal ini juga punya rasa yang tak terlalu pedas namun punya aroma yang khas. Tekstur sambal ijo tidaklah halus melainkan kasar. Paling enak dijadikan cocolan saat makan daun singkong rebus dan rendang. Lamak bana!
Baca juga : Ini 5 Varian Sambal Penambah Selera Makan
2. Sambal Matah - Bali
![]() |
Sambal matah juga diberi kucuran minyak kelapa. Di Bali, minyak kelapa ini dibuat sendiri sehingga rasanya lebih gurih beraroma. Sambal matah tidak diuleg melainkan hanya diiris tipis dan diaduk hingga rata. Sambal matah paling pas dimakan buat cocolan ayam betutu dan sate lilit.
3. Sambal Tuk-tuk - Sumatera Utara
![]() |
Ikan aso-aso ini kemudian dicampur dengan cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, kemiri, andaliman dan garam. Sebelum dihaluskan, bahan ini disangrai terlebih dulu baru dihaluskan dan dicampur ikan aso-aso yang sudah digoreng dan disuwir. Kalau tak ikan aso-aso bisa juga diganti dengan ikan teri. Sambal makin nikmat dimakan dengan nasi hangat.
4. Sambal Dabu-dabu - Manado
![]() |
Sambal ini tak perlu diuleg, cukup diiris lalu campur dalam mangkuk dan kucuri air jeruk nipis. Sambal yang pedas segar ini paling pas dijadikan pelengkap makan ikan bakar khas Manado.
5. Sambal Tempoyak - Sumatera Selatan
![]() |
Untuk membuat sambal tempoyak, dibutuhkan cabai, bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir dan tentu saja tempoyak durian. Tempoyak adalah daging durian yang difermentasi dengan campuran garam dan didiamkan selama seminggu. Rasa dan aroma khas sambal tempoyak yang asam dan unik jadi favorit masyarakat Sumatera Selatan.
Tonton juga video: 'Ini Loh Sambal Terpedas di Dunia!'
(dvs/odi)