The Daily Meal (7/2) mengabarkan Gerber baru saja mengumumkan sosok Gerber Baby untuk tahun 2018. Adalah Lucas Warren dari Georgia yang dinobatkan sebagai pemenang Gerber Baby Photo Search tahun ke-8.
Bayi 1 tahun ini istimewa karena menyandang down syndrome. Dan ini menjadi kali pertama Gerber memilih bayi berkebutuhan khusus sebagai pemenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Sosok Bayi Legendaris di Label Makanan Bayi Gerber Ternyata Kini Sudah Berusia 90 Tahun
Dalam foto nampak senyum Lucas amat bahagia. Rambutnya yang pirang sama dengan sosok bayi Gerber pertama, Ann Taylor. Lucas berhasil mengalahkan 140.000 pendaftar bayi lainnya.
Presiden dan CEO Gerber, Bill Partyka menyebut Lucas punya senyum kemenangan dan eskpresi bahagia yang mencuri hati juri. "Tiap tahun, kami memilih bayi terbaik yang mewakili warisan lama Gerber untuk mengenali tiap bayi adalah bayi Gerber, dan tahun ini, Lucas adalah yang terbaik," ujar Partyka dalam keterangan tertulis.
Berkat kemenangannya, Lucas berhak menerima hadiah USD 50.000 atau sekitar Rp 681 juta. Sosoknya juga akan ditampilkan di seluruh saluran media sosial Gerber sepanjang tahun.
Orang tua Lucas mengaku sangat bangga anaknya bisa menyebarkan kebahagiaan, "tidak hanya kepada orang-orang yang berinteraksi dengannya setiap hari, tapi juga untuk orang-orang di seluruh negeri," ujar ibu Lucas, Cortney Warren.
Ia melanjutkan, "Kami berharap kesempatan ini menyoroti mereka yang memiliki kebutuhan khusus dan mengedukasi orang-orang bahwa dengan penerimaan dan dukungan, individu dengan kebutuhan khusus berpotensi mengubah dunia, sama seperti Lucas kami!"
![]() |
Baca Juga: Ini 5 Panduan Pemberian Makanan Anak Hingga Usia 1 Tahun
Kebahagiaan dari kemenangan Lucas juga dirasakan komunitas down syndrome. Heather Avis selaku penulis, pembicara sekaligus ibu dari anak dengan down syndrome mengatakan, "Gerber memilih anak dengan down syndrome untuk mewakili mereka di tahun 2018 adalah kemenangan luar biasa untuk komunitas down syndrome."
Menurut Avis, hal ini mungkin tidak berlangsung seumur hidup, tapi ia yakin banyak orang akan melihat waktu sekarang dalam sejarah dimana down syndrome berhenti digunakan sebagai kata buruk. "Dunia mulai mendengar kita," pungkasnya.
(adr/odi)