Dari ketiga negara di Asia Timur tersebut, sumpit dari China adalah yang terpanjang. Ini karena tradisi China melihat sumpit sebagai 'perpanjangan' tangan seseorang.
Biasanya sumpit di China terbuat dari kayu. Ukurannya sengaja dibuat lebih panjang karena tradisi makan bersama keluarga yang lekat di sana. Sumpit panjang mempermudah seseorang mengambil makanan yang jauh letaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Tak Asal Pakai, Memakai Sumpit yang Benar Ada Aturannya (1)
Sementara di Jepang, panjang sumpit sebenarnya berbeda tergantung tujuannya. Ada sumpit khusus untuk makan dan ada juga untuk memasak. Tetapi umumnya sumpit di Jepang dibuat dari kayu sehingga mudah lengket dengan nasi yang memang umum dikonsumsi di negeri sakura.
Karena kebiasaan makan orang Jepang yang mendekatkan mangkuk ke mulutnya saat makan, sumpit di Jepang relatif lebih pendek dibanding sumpit China atau Korea.
![]() |
Saat diperhatikan lebih detail, ujung sumpit Jepang juga lebih runcing mengingat kebiasaan warga Jepang yang gemar makan ikan. Runcingnya ujung sumpit ini mempermudah mereka melepaskan tulang-tulang kecil pada ikan.
Beralih ke Korea, sumpit di sini unik karena datar dan tidak berbahan kayu melainkan logam. Sehingga membuat siapapun yang baru pertama kali belajar memegang sumpit kesulitan.
Baca Juga: Nyam-nyam! Sumpit Kayu dari Rumput Ini Bisa Dimakan
Teori paling umum soal mengapa sumpit di Korea terbuat dari logam adalah orang kaya di sana dulunya memilih sumpit dari perak. Bahan perak mampu mendeteksi bahan beracun sehingga upaya percobaan pembunuhan bisa dihindari.
![]() |
Hingga sekarang, sumpit logam masih sering ditemui. Menggunakan sumpit ini membuat seseorang merasa layaknya keluarga raja. Tapi bukan dari perak, sumpit logam di Korea kini banyak dibuat dari stainless steel.
Dibanding kayu, sumpit berbahan logam di Korea juga diyakini lebih higienis dan mudah dibersihkan.
(adr/odi)