Restoran Ini Digugat Karena Diduga Sajikan Makanan Mengandung Serangga Berbahaya

Jakarta - Wanita ini menggugat sebuah restoran. Ia menduga makanan yang ia makan di restoran itu mengandung larva terbang.

Karen Goode, menggugat dan menuduh bahwa makanan yang ia makan di San Antonio tepatnya Popeyes Chicken & Biscuits mengandung screwworms atau larva terbang.

Screwworms merupakan serangga Cochliomyia adalah genus dalam keluarga Calliphoridae, yang dikenal sebagai lalat. Dikenal sebagai larva terbang. Larva ini dapat masuk ke saluran pencernaan dengan menaruh telur yang bisa tertanam dalam lapisan interior usus kecil. Ketika menetas di dalam tubuh, parasit dari cacing ini akan mulai memakan jaringan.

Foto: Thinkstock

Ia menilai bahwa restoran tersebut gagal untuk melakukan pemeriksaan atau mengevaluasi makanan dari pemasok. Juga gagal mempersiapkan dan memelihara makanan dengan aman dan bebas dari larva terbang.

Menurut Patrick Stolmeier, pengacara Goode kepada The Washington Post, keadaannya cukup mengkhawatirkan. Ia juga mengatakan bahwa kliennya telah kehilangan sejumlah darah dan jaringan di tubuhnya, karena larva telah memakan dan keluar dari dalam tubuhnya. "Ia hanya berharap bisa sembuh dan sehat kembali," lanjut Stolmeier.

Dilansir dalam Fox News (20/02), para ilmuwan sulit mencerna gugatan yang dilayangkan. Karena ia tidak jadi sakit setelah tertelan larva. Gwen Pearson, Koordinator Penjangkauan Pendidikan untuk Purdue Department of Entomology mengatakan screwworms adalah serangga, bukan cacing dan mereka akan mati saat melalui proses pemasakan. Dan bahkan jika Goode makan satu serangga yang hidup, asam yang ada di lambungnya akan membuat serangga ini mati.

Foto: Thinkstock

Perason juga menambahkan bahwa serangga ini tidak dapat hidup di kacang merah dan juga nasi atau di dalam usus kecil, karena tidak ada sumber oksigen. Menurut U.S Department of Agriculture, manusia yang terinfeski hewan ini tidak karena dimakan, tetapi menginfeksinya dari luka yang terbuka. Kemudian, ketika telurnya menetas, larva akan menjalar ke jaringan kulit.

Juru bicara dari Popeyes, Renee Kopkowski dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa klaim Goode ini tidak berdasar dan palsu. "Kami dapat meyakinkan Anda bahwa makanan di Popeye ini dan semua restoran Popeyes memiliki standar yang ketat dan dimasak serta dipertahankan pada suhu 73 C. Suhu ini tidak memungkinkan bakteri bertahan hidup saat proses pemasakan," jelas Kopkowski.

Popeyes mengatakan bahwa restorannya mengutamakan keamanan pangan. "Untuk meluruskan kasus, kami akan terus menyelidiki masalah ini," tutup Kopkowski. (lus/odi)