'Full English Breakfast' yang Dulu Hanya Dinikmati Golongan Atas Inggris Kini Mulai Kurang Populer

'Full English Breakfast' yang Dulu Hanya Dinikmati Golongan Atas Inggris Kini Mulai Kurang Populer

Lusiana Mustinda - detikFood
Selasa, 06 Des 2016 09:30 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Orang Inggris punya kebiasaan sarapan komplet. Sarapan yang dulu hanya dinikmati golongan atas kini dinikmati semua orang.

Sebagai asupan energi sebelum bekerja serta bersantai saat akhir pekan, English Breakfast menjadi bagian hidup orang Inggris.

Sarapan yang disebut sebagai Full English Breakfast terdiri dari sosis, telur mata sapi, bacon, baked beans, black pudding, hash brown, tomat goreng dan jamur tumis. Menu ini dulu biasa disajikan di kafe kelas atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Full English Breakfast' yang Dulu Hanya Dinikmati Golongan Atas Inggris Kini Mulai Kurang PopulerFoto: iStock
Professor Rebecca Earle dari Warwick University, selaku sejarawan makanan mengatakan pada abad ke 17, sajian tradisional ini hanya dinikmati oleh kalangan kelas atas dan menengah ke atas seperti bankir. Di rumah-rumah Victoria orang kaya sarapan dilakukan dengan gaya prasmanan yang terdiri dari kedgeree, daging babi atau daging domba, jamur dan roti.

Harga daging cukup tinggi, sehingga sebagian penduduk lainnya hanya makan roti dengan mentega untuk sarapan. Dengan olesan selai yang hanya mengandung sedikit buah.

"Di era Victoria sekitar abad 20, laki-laki yang tidak mampu untuk makan di restoran atau makan daging setiap hari, kemungkinan ia akan menikmatinya hanya di akhir pekan khusus dan bahkan terkadang tidak membawa seluruh anggota keluarganya," jelas Earle pada Independent (03/12).

Hidangan English Breakfast ini juga mulai muncul dalam Isabella Beeton's Book of Household Management pada tahun 1861. Akan tetapi sekitar 100 tahun kemudian bahan-bahan untuk membuat makanan ini dijual cukup murah dan tersedia untuk seluruh kalangan masyarakat.

"Makanan ini merupakan pengembangan pasca perang. Tahun 1950-an mereka membutuhkan makanan yang murah seperti kacang kalengan, yang dulu menjadi salah satu makanan impor yang mahal sebelum Perang Dunia II," jelas Earle.

'Full English Breakfast' yang Dulu Hanya Dinikmati Golongan Atas Inggris Kini Mulai Kurang PopulerFoto: iStock
Namun saat ini, Profesor Earle berpendapat bahwa wisatawan lebih mungkin mengonsumsi English Breakfast dari orang Inggris sendiri. Penelitian menunjukkan hanya 5 persen populasi saja yang konsumsi jenis makanan digoreng untuk sarapan.

Di masa depan, Profesor Earle memprediksi tren makanan jauh lebih sehat. "Menambahkan sarapan dengan kacang-kacangan ataupun makanan yang dipanggang bisa lebih banyak dilakukan orang saat sarapan di zaman millennial." (ani/odi)

Hide Ads