Sebagai asupan energi sebelum bekerja serta bersantai saat akhir pekan, English Breakfast menjadi bagian hidup orang Inggris.
Sarapan yang disebut sebagai Full English Breakfast terdiri dari sosis, telur mata sapi, bacon, baked beans, black pudding, hash brown, tomat goreng dan jamur tumis. Menu ini dulu biasa disajikan di kafe kelas atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Harga daging cukup tinggi, sehingga sebagian penduduk lainnya hanya makan roti dengan mentega untuk sarapan. Dengan olesan selai yang hanya mengandung sedikit buah.
"Di era Victoria sekitar abad 20, laki-laki yang tidak mampu untuk makan di restoran atau makan daging setiap hari, kemungkinan ia akan menikmatinya hanya di akhir pekan khusus dan bahkan terkadang tidak membawa seluruh anggota keluarganya," jelas Earle pada Independent (03/12).
Hidangan English Breakfast ini juga mulai muncul dalam Isabella Beeton's Book of Household Management pada tahun 1861. Akan tetapi sekitar 100 tahun kemudian bahan-bahan untuk membuat makanan ini dijual cukup murah dan tersedia untuk seluruh kalangan masyarakat.
"Makanan ini merupakan pengembangan pasca perang. Tahun 1950-an mereka membutuhkan makanan yang murah seperti kacang kalengan, yang dulu menjadi salah satu makanan impor yang mahal sebelum Perang Dunia II," jelas Earle.
![]() |
Di masa depan, Profesor Earle memprediksi tren makanan jauh lebih sehat. "Menambahkan sarapan dengan kacang-kacangan ataupun makanan yang dipanggang bisa lebih banyak dilakukan orang saat sarapan di zaman millennial." (ani/odi)