Ini Alasannya, Pasien Perlu Habiskan Makanan yang Disajikan Rumah Sakit

Makanan Rumah Sakit

Ini Alasannya, Pasien Perlu Habiskan Makanan yang Disajikan Rumah Sakit

Lusiana Mustinda - detikFood
Selasa, 30 Agu 2016 16:00 WIB
Foto: detikFood
Jakarta - Untuk kondisi tertentu, pasien diwajibkan mengikuti pola makan dari dokter dan ahli gizi. Hal ini dilakukan agar proses pemulihan lebih optimal.

Semua makanan yang disajikan oleh rumah sakit ini merupakan bagian dari proses penyelenggaraan makanan rumah sakit.

Menurut Depkes RI tahun 2006, penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian kegiatan. Mulai dari perencanaan menu sampai dengan distribusi makanan kepada pasien. Agar kesehatan pasien kembali pulih atau sembuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan rumah sakit yang dibuat tentu sudah disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyakitnya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien selama masa perawatan di rumah sakit.

"Walaupun pasien hanya terbaring saja, sebenarnya ada energi yang dikeluarkan ketika sakit. Karena sel-sel di dalam tubuhnya juga melakukan aktivitas," tutur dr Dewi Anggraini, Kepala Departemen Gizi Siloam Hospital Kebon Jeruk pada (26/08).

Menurut Tiny Kurnianih, Kepala Unit Gizi RS Puri Cinere, makanan rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu makanan biasa dan makanan diet khusus.

Makanan biasa diberikan kepada pasien yang menderita penyakit dan tidak memerlukan makanan khusus atau ada pantangan. Sedangkan diet khusus biasanya diberikan pada pasien dengan kondisi tertentu.

Di rumah sakit biasanya juga terdapat standar makanan rumah sakit. "Masing-masing rumah sakit berbeda-beda standarnya. Tergantung kebijakan dari direksi yang menentukan. Biasanya berdasarkan kelas. Akan tetapi tidak mengurangi nutrisi dari makanannya, hanya saja ada beberapa bahan yang memang disesuaikan dengan biaya per kelasnya," jelas Tiny (26/08).

Pada prinsipnya pasien masuk ke ruang rawat inap dalam kondisi tidak sehat atau diagnosa penyakit tertentu. "Tapi dari bagian gizi, kami memiliki visi misi bahwa pasien yang masuk ke rumah sakit kami bisa mendapatkan makanan sesuai dengan kondisi penyakit. Sesuai dengan seleranya, preferensinya dan juga kebiasaan makan pasien tersebut. Kita akomodir tetap dengan memperhatikan terapi diet dan nutrisi yang diberikan selama masa perawatan," ujar Rini Siti Haerani S.Gz, Ahli Gizi Mayapada Hospital Lebak Bulus pada (05/08)

Jadi prinsipnya dengan pemberian makanan bernutrisi itu dapat meminimalisir terjadinya keadaan gizi buruk selama masa perawatan. Selama ini mungkin tak diinformasikan.

"Jadi tahu-tahu pasien masuk dengan berat badan normal. Tiba-tiba saat masa perawatan karena tidak bisa menikmati makanan. Seperti tidak sesuai dengan selera, tidak sesuai keinginan dan tidak dapat menikmati makanan. Akhirnya malah tidak ada makanan yang masuk. Sehingga berpengaruh terhadap berat badan dan terjadi status gizi yang kurang dibandingkan status gizi pada saat pasien masuk ke rumah sakit," jelas ahli gizi lulusan Institut Pertanian Bogor Ini. (lus/odi)

Hide Ads