Menipisnya pasokan alpukat "Guacapocalypse" disebabkan karena serangga seperti kumbang, pola cuaca dan masalah lain yang berhubungan dengan rantai pasokan pangan.
Seperti dilaporkan sebelumnya, kekurangan alpukat menjadi masalah di Selandia Baru dan California dan tuntutan permintaan untuk buah hijau ini menjadi tantangan bagi produsen alpukat di Meksiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Bahkan walaupun tidak nampak secara signifikan, pohon alpukat sudah mulai tumbuh di bawah dahan pinus. Cepat atau lambat mereka akan menebang pohon-pohon pinus," tutur Mario Tapia Vargas, seorang peneliti dari Mexico's National Institute for Forestry, Farming and Fisheries Research dalam The Daily Meal (17/08).
Akibat dari penggantian pohon pinus menjadi alpukat adalah berdampak pada menipisnya hutan Michoacan ini. Karena pohon alpukat menggunakan lebih banyak air daripada pinus dan pohon cemara.
![]() |
"Di luar perpindahan hutan dan efek pada retensi air. Tingginya penggunaan bahan kimia pertanian dan volume besar kayu yang dibutuhkan untuk mengemas juga berdampak pada efek negatif pada lingkungan dan kesejahteraan penduduk," Greenpeace Mexico menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Menurut Associated Press, alpukat mengalami lonjakan sebesar 86 cent atau sekitar Rp 11.400 pada bulan Januari dan $1.10 atau sekitar Rp 14.500 pada bulan Juli. (lus/odi)