Sekitar pukul 2 siang (3/6), Taman Kuliner Condong Catur, Kabupaten Sleman dipenuhi para peserta lomba masak jajanan tradisional. Mereka terdiri dari mahasiswa dan ibu rumah tangga.
Sebanyak 11 tim peserta yang terdiri dari 22 orang, sudah menyiapkan menu pembuka dan penutup bertema jajanan tradisional di rumah. "Di sini mereka hanya menampilkan plating semenarik mungkin," ujar Chef Yugi yang menjadi salah satu juri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa kreasi yang unik adalah gethuk ayu pelangi, puding tape singkong gula Jawa, puding matuk nom, talam abon, puding kacang hijau buah naga, gethuk ragout panggang, dan talam mocca.
"Salah satu yang menarik perhatian saya tadi adalah kreasi apem mini. Sebenarnya idenya sederhana. Hanya apem dan kuah gula merah, tapi platingnya berkelas," komentar Chef Yugi.
Bersama dua juri lain yaitu Dosen Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Agus Wahyu Austin selaku pastry chef, tim juri mengungkap kriteria penilaian.
![]() |
Baginya, semangat berinovasi menjadi hal utama yang perlu diapresiasi dari peserta lomba masak hari ini. Ia menambahkan, "Semua kreasi sudah memadai meski belum terbilang bagus. Perlu ditingkatkan lagi ketelatenan, kesabaran, dan kemampuan plating-nya."
Pengumuman pemenang lomba masak akan berlangsung malam ini. Terdapat 3 gelar juara yang diperebutkan dengan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 500.000-1.500.000.
![]() |