Womens Health (17/03) melaporkan peneliti di Universitas Brigham Young dan Colorado State melakukan penelitian dengan melibatkan 200 mahasiswa sebagai partisipan. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok dengan perlakuan berbeda.
Kelompok 1 harus mengunyah makanan sekeras mungkin, kelompok 2 makan secara normal, dan kelompok 3 makan setenang mungkin.
Usai dua kali eksperimen, penulis penelitian menemukan mereka yang mengunyah makanan sekeras mungkin secara signifikan makan lebih sedikit dibanding kelompok lain. Peneliti meyakini ketika seseorang sadar dengan makanan yang ada di mulut, maka ia akan makan lebih hati-hati.
Hal ini sekaligus membuat seseorang lebih menikmati makanan dan tahu kapan saatnya kenyang. Peneliti menyebut kondisi tersebut sebagai "crunch effect" yang telah dipublikasikan di Food Quality and Preference.
"Suara sering kali dijuluki food sense yang terlupakan. Padahal jika seseorang fokus pada suara yang dihasilkan dari makanan, maka mereka makan lebih sedikit," ujar Ryan Elder, salah satu penulis penelitian yang juga asisten profesor pemasaran di BYU's Marriot School of Management.
Terlepas dari besar kecilnya suara saat mengunyah, mengunyah makanan dengan benar memang penting untuk tubuh. Beberapa manfaatnya adalah menyehatkan pencernaan, mengatasi bau mulut, mengurangi nafsu makan, hingga mengatasi bau mulut. Ikuti langkah berikut untuk mengunyah dengan benar.
(adr/odi)