Italia akan Wajibkan Supermarket Donasikan Makanan Tak Terjual

Italia akan Wajibkan Supermarket Donasikan Makanan Tak Terjual

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Rabu, 16 Mar 2016 07:05 WIB
Foto: The Independent
Jakarta - Setelah Prancis, Italia akan menjadi negara kedua di Eropa yang punya undang-undang limbah makan. Pertama akan diberlakukan pada supermarket.

Prancis memilik undang-undang yang mewajibakn setiap supermarket mendonasikan makanan yang tak habis terjual dan makanan layak makan pada badan sosial. Hal ini berlaku sejak Februari silam.

Jejak Prancis diikuti oleh Italia yang sudah siap dengan peraturan yang sama. Aturan ini telah mendapat dukunga masyarakat dan dibahas dalam parlemen Senin (14/03). Selanjutnya akan diajukan dalam voting Senat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak seperti Prancis yang menjatuhkan denda pada supermarket yang buang makanan. Italia akan memberikan insentif pada badan usaha yang mendonasikan sisa makanan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi problem limbah makanan senilai 12 milliar euro.



Undang-undang ini akan memberikan potongan pajak dan beragam insentif lain tergantung donasi yang diberikan. Setiap bar, restoran dan supermarket yang akan mendonasikan sisa makanan harus mendaftarkan diri dulu.

Peraturan baru ini juga akan memberikan kesempatan pelaku bisnis medonasikan makanan setelah lewat tanggal ‘best before’.

‘Tujuan kami memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan untuk mendonasikan makanan daripada membuangnya. Kami baru-baru ini sudah menyelamatkan 55- juta ton sisa makanan per tahun. Kami berharap bisa mencapai 1 milliar ton di tahun ini,’ jelas Maurizio Martina, menteri pertanian Italia kepada La Republica (15/03).

Gerakan mengurangi limbah makan kini mulai marak di Eropa. Arash Derambarsh, politisi Prancis yang berusaha meloloaskan undang-undang tentang limbah makanan ke seluruh negara Eropa punya pendapat.

‘Masalahnya sederhana. Kami punya makanan yang layak makan dan akan dibuang. Sementara banyak orang di dunia menderita kelaparan,’ ungkapnya pada the independent (15/03).



Sementara Denmark sudah membuka supermarket yang menjual makanan layak makan dengan harga murah. Makanan sisa ini merupakan hasil donasi supermarket.





(odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads