Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Label Makanan? (1)

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Label Makanan? (1)

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 09 Mar 2016 10:27 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Setiap produk makanan selalu diberi label. Label tak hanya sekadar tulisan tapi juga info penting. Selain tanggal kedaluwarsa, komposisi hingga informasi nilai gizi perlu dicermati.

Tak jarang orang bingung saat membaca label. Data dari Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Kajian Awareness Keamanan Pangan Masyarakat tahun 2015 menyebutkan bahwa 50 hingga 60 persen masyarakat Indonesia lebih banyak mempertimbangkan merek produk, tanggal kedaluwarsa, harga dan rasa dibandingkan dengan komposisi nutrisi.

Agar tak kebingungan, ada beberapa hal yang bisa Anda pelajari mengenai label kemasan dengan perhatikan hal berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tanggal kedaluwarsa dan kode produksi
Saat membeli produk olahan minuman ataupun makanan sebaiknya cari dulu informasi tanggal kedaluwarsa produk. Biasanya dalam kemasan tertera "Baik Digunakan Sebelum".

"Apabila daya simpannya sampai dengan 3 bulan biasanya dicantumkan tanggal, bulan dan tahun sedangkan jika daya simpan lebih dari 3 bulan hanya bulan dan tahun," jelas Ir. Tetty H. Sihombing, MP, Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Produk Pangan BPOM dalam seminar gerakan membaca label makanan (07/03).

Menurut Tetty, ada beberapa pangan olahan yang tidak perlu mencantumkan keterangan kedaluwarsa seperti wine, minuman beralkohol lebih dari 10 persen, cuka, gula (sukrosa), roti dan kue yang masa simpannya kurang dari 24 jam. Akan tetapi tetap harus mencantumkan tangal pembuatan atau pengemasan.

2. Komposisi
Selain jenis bahan yang digunakan perhatikan juga urutan bahan pada komposisi. Berdasarkan peraturan BPOM, komposisi diurutkan dari bahan dengan persentase terbesar hingga terkecil.

3. Informasi nilai gizi



Tabel ini berisi kandungan gizi pada produk makanan yang dihitung setiap sajiannya dengan format yang dibakukan. Daftar bahan atau komposisi secara lengkap dan berurutan dari jumlah terbanyak ke yang kecil.

4. Petunjuk penyajian dan penyimpanan
Pastikan Anda menyajikan produk pangan sesuai dengan anjuran yang ada pada label.

Produk pangan terkadang memiliki cara penyimpanan tertentu misalnya hanya disimpan di suhu kulkas, jangan terkena sinar matahari dan lain-lain. Pastikan Anda mengikuti cara penyimpanan agar produk tidak cepat rusak.

5. Nama produk pangan



Biasanya terletak berdekatan dengan merek produk. Informasi ini memberi tahu Anda mengenai jenis makanan apa yang akan Anda konsumsi. "Setiap nama pangan olahan mencerminkan identitas pangan olahan tersebut. Misalnya, minuman sari buah, minuman rasa buah dan sari buah merupakan jenis pangan olahan yang berbeda," jelas Tetty.

Tetty juga menambahkan dimana kandungan buah dalam minuman rasa buah lebih sedikit dibandingkan dengan minuman sari buah ataupun sari buah.

(adr/odi)

Hide Ads