Harapan Baik di Tahun Baru dalam Sepiring Yee Sang

Jakarta -

Yee sang atau salad ikan mentah kini telah menjadi bagian dari perayaan tahun baru Imlek. Ternyata ada pengharapan dari tiap bahan yang disusun dalam sepiring yee sang.

Yee sang atau yu sheng secara harafiah berarti "ikan mentah". Namun kata "yu" atau ikan pengucapannya mirip dengan "kemakmuran". Karena itu, penyajian salad tersebut diharapkan bisa memberi keberuntungan di tahun baru.

Versi asli salad konon berasal dari China. Akan tetapi salad mengalami perubahan dan akhirnya terkenal dalam kalangan masyarakat keturunan China di Malaysia dan Singapura.

"Yee sang populer di Singapura dan Malaysia. Sebenarnya yee sang salah satu salad di Hong Kong. Tapi orang Singapura dan Malaysia bawa ke negaranya. Jadi resepnya agak diganti untuk salad itu. Ternyata di Singapura dan Malaysia akhirnya jadi makanan terkenal untuk Imlek," jelas Chef John Chu, Executive Chinese Chef Hotel JW Marriott Jakarta, saat ditemui Detikfood (3/2).

Untuk bahannya, yee sang bisa memakai 17 macam racikan bahan. Mulai dari sayuran hingga manisan buah. Namun ikan menjadi bahan terpenting untuk yee sang.



"Karena namanya yee sang jadi pakai ikan. Ikan yang banyak dipakai salmon, tuna. Kalau mau juga bisa pakai lobster. Yang penting bahannya mentah," tutur chef asal Malaysia ini.

Chef Chu juga menyebutkan bahan lain untuk yee sang. Seperti wortel, lobak, melon, mentimun, bawang putih, leek, daun bawang, wansui (daun ketumbar) dan kacang-kacangan. Pelengkapnya berupa kulit pangsit goreng, minyak sayur dan saus plum.

Dalam penyajian yee sang, semua bahan ditata satu per satu sampai semua tampil warna warni cantik. Misalnya irisan halus lobak dan wortel di bagian tengah. Sekelilingnya ditempatkan daun bawang, jahe, jeruk Bali, wansui dan lainnya. Taburan kacang-kacangan cincang pun ditaburkan di tengah. Sementara kulit pangsit, ikan, minyak dan saus plum dicampurkan saat akan makan.



Dibalik warna-warni yee sang ternyata ada banyak makna untuk tahun baru. Tiap tahapan meraciknya diikuti kata-kata pengharapan. Inilah yang membuat yee sang terkenal karena semua bahan punya makna, tambah chef Chu.

Chef yang sudah bekerja 6 tahun di Hotel Marriott Jakarta ini kemudian menjelaskan makna dari tahapan penyajian yee sang. Saat piring yee sang ditempatkan di atas meja, ada iringan kata "fat cai yi sen." Artinya yi sang untuk kemakmuran. Sambil diikuti ucapan "gong xi fa cai." Selanjutnya terdapat tahapan berikut:

1. Dimulai dengan menempatkan ikan mentah di atas yee sang sambil mengucapkan "nien nien yiu yi." Ini menjadi pengharapan agar tiap tahun rezeki bertambah.

2. Selanjutnya memeras jeruk nipis di atas ikan sambil berkata "ta ci ta li." Artinya semoga kebersamaan dan ketentraman selalu ada dalam keluarga.

3. Pangsit goreng dianggap seperti emas, dapat dilihat dari warnanya. Tempatkan pangsit sambil berkata "wang cing man ti." Ini berarti harapan agar hidup selalu berkilau bagai emas.



4. Minyak sayur dituangkan juga ke dalam yee sang sambil berkata "yu man fu thien." Maksutnya agar kekayaan terus bertambah.

5. Rasa manis asam saus plum tak ketinggalan dari yee sang. Sebutan "thien thien mie mie" jadi harapan agar kedamaian dan kebahagiaan selalu ada dalam keluarga.

6. Yee sang yang sudah komplet diberi taburan bubuk lada dan ngohiong. Pengucapan "fung thiaw yi sun" memiliki arti supaya selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam hidup. Setelah itu baru yee sang bisa diaduk.



Yee sang toss menjadi bagian paling seru dari selebrasi tahun baru Imlek. Keluarga dan kerabat berdiri sambil mengelilingi piring yee sang. Nantinya proses pengadukan dilakukan bersama-sama sambil mengangkat salad tinggi-tinggi dengan sumpit. Proses ini dilakukan sambil mengucap "lo hey lo hey lo kow fong sang sue hey."



Yee Sang kemudian dilempar-lemparkan ke udara sambil mengucapkan harapan tahun baru. Semakin tinggi lemparan diyakini semakin banyak keberuntungan dan kemakmuran di tahun baru!

(msa/odi)