Replika Makanan dari Osaka Sudah Dikenal Sejak 80 Tahun Silam

Replika Makanan dari Osaka Sudah Dikenal Sejak 80 Tahun Silam

Lucia Essy Heriana - detikFood
Senin, 14 Des 2015 11:07 WIB
Foto: CBS News
Jakarta - Kini replika atau tiruan beragam makanan sering dipakai di banyak restoran dan kafe di dunia. ​​Meskipun tak beraroma dan tak bisa dimakan, tiruan makanan ini tetap menggoda selera. ​

Osaka dikenal sebagai kota kuliner di Jepang dan di Osaka juga terdapat tempat pembuatan replika makanan atau yang disebut Sampuru. Justin Hanus, warga Ohio, menunjukkan pembuatan replika makanan di rumahnya di Osaka.

​Bahan yang dipakai adalah​ Goop​. C​ampuran lilin dan plastik, yang diwarnai dengan warna hijau kemudian diubah menjadi selada​. Dibuat menjadi ​sushi ​yang segar menarik dan tak akan rusak disimpan bertahun-tahun. Atau ikan panggang yang tetap menarik meskipun tidak ada aromanya.



Sampuru ternyata sudah ada sejak 70 hingga 80 tahun yang lalu di Jepang. Replika makanan dibuat untuk memberikan​ ​bentuk ​makanan yang akan Anda pesan. Di Jepang, replika makanan yang terlihat realistis merupakan alat promosi restoran untuk menunjukkan ukuran porsi dan untuk memikat pelanggan.

Hanus menjual ​replika​ makanan melalui websitenya, www.fakefoodjapan.com​. A​papun yang Anda masak, ia bisa membuat replika makanan tersebut ​sehingga ​terlihat enak untuk dimakan.



Usaha Hanus berjalan dengan baik berkat produsennya, Fumio Morino, pengrajin selama 60 tahun. Ia mendapat keahlian luar biasa tersebut karena belajar dari ayahnya. Butuh 10 tahun untuk menguasai teknik pembuatannya​.

Makanan palsu ada sejak hidangan ala Barat dijual di Jepang. “P​elanggan tidak terbiasa dengan makanan Barat, jadi restoran Barat tidak dapat menjual dengan baik​. S​ampai sekarang, replika makanan itu berguna​,​”​ jelas Morino.​

“Ayah saya selalu bilang, sebelum makan sesuatu, perhatikanlah. P​erhatikan warnanya, teksturnya dan kemudian bisa kamu lahap​,​”​ cerita Morino seperti dikutip dari CBS News (23/11).​

Setiap detil replika merupakan​ kerajianan tangan yang dibuat dari semacam plastik artisanal. Replika makanan tidak bisa dibuat dengan mesin karena mesin tidak akan bisa membuat replika terlihat nyata. ​Karenanya perlu beberapa kali ​​menguji coba.​



​Seperti ​​l​apisan kulit udang terlihat mirip karena terbuat dari polyvinylchloride. Sup soba kaldu dari urethane. Biji kiwi dibuat dengan spidol permanen​. U​ntuk daging sapi yang lebih sempurna menggunakan airbrush dari oven.

Harga replika makanan dimulai dari $70 (Rp 960.000,-). Kelebihan replika makanan Hanus ini dapat bertahan selama 7 tahun di semua musim walaupun diletakkan di luar ruangan.

(adr/odi)

Hide Ads