Tsuta terpilih masuk ke dalam deretan restoran fine dining dunia. Terbukti dari satu bintang Michelin yang diraihnya dalam Michelin Guide Tokyo 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal paling penting adalah konsumen menyukai ramen kami. Kami mendapat review bagus karena mereka. Mendapatkan bintang (Michelin) bukanlah prioritas kami," ujar Takatoshi Itami, salah satu juru masak restoran, seperti dilansir dari The Telegraph (02/12).
Tsuta menawarkan ramen andalan dengan bentuk mie tipis dan datar yang dibuat memakai gilingan batu. Mie terbuat dari empat jenis gandum. Sedangkan kaldu ramen berasal dari campuran ayam dan seafood.
Salah satu hidangan favorit yang disorot pada Michelin Guide Tokyo 2016 adalah ramen Shoyu Tsukesoba. Ramen ini terkenal akan wangi jamur porcini yang sedap.
Menurut Ramen Adventures, Tsuta memakai tiga jenis shoyu (soy sauce). Varian utama memakai shoyu dari Shodoshima, pulau kecil di Jepang. Shoyu lainnya berasal dari Ibaraki dan Wakayama.
Tsuta menyajikan ramen sekitar 850-1100 yen (Rp 93.000-Rp 120.300). Dapat dikatakan ini menjadi restoran termurah dalam jejeran restoran berbintang Michelin.
Ramen sendiri merupakan makanan populer di Jepang. Di tiap sudut jalan bisa ditemui penjual ramen. Kemunculan ramen di antara restoran papan atas, menegaskan status mie ini yang makin dihargai. Apalagi semakin banyak gerai ramen bermunculan di berbagai kota dunia termasuk London dan New York.
(lus/odi)