Restoran yang buka sejak minggu lalu di Hall L Terminal 2E ini hanya bisa diakses pemegang tiket ke Asia atau Amerika Serikat. Tujuannya memang untuk memikat wisatawan dari negara-negara itu.
“Tujuannya untuk membuat wisatawan Tiongkok lebih memilih transit di Paris dibanding Heathrow atau Dubai,” ucap Laure Baume, wakil direktur, Aeroports de Paris, seperti dilansir dari AFP (08/06).
Chef Prancis berbintang tiga Michelin, Guy Martin, merancang menu-menu di I Love Paris. Sedangkan dekorasi restoran berkapasitas 70 orang ini dibuat arsitektur kelahiran Iran, India Mahvadi.
Untuk memenuhi selera pengunjung global, ada beragam sajian yang ditawarkan I Love Paris. Mulai dari hidangan klasik Prancis seperti blanquette de veau (veal ragout), pot-au-feu, hamburger, tapas, mango carpaccio, blue lobster hingga vegetarian. Kombinasi menu paling murah dihargai 30 Euro (Rp 451.000).
I Love Paris tidak menjadi satu-satunya pemikat di bandara Paris. Charles de Gaulle juga punya “Le Frenchy’s Bistro” yang dimiliki chef papan atas lainnya, Gilles Epie.
Sebelum Paris, bandara Heathrow London pun telah meningkatkan kualitas restorannya dengan mengajak chef terkenal, Gordon Ramsay dan Heston Blumenthal. Begitu pula bandara Stuttgart di Jerman yang menghadirkan restoran berbintang satu Michelin, “Top Air”.
(msa/odi)