Sesuai dengan menunya, rumah makan ini ditata dengan gaya ruang makan dengan bangku-bangku kayu berwarna hitam. Deretan wajan tanah liat berisi aneka lauk ditata berjajar di salah satu sisinya.
Mau makan apa? Wah, kalau tujuannya nasi dengan lauk komplet atau nasi ramesan. Tinggal pilih saja. Ada nasi limo, nasi gurih, nasi cakalang, nasi pecel Blitar, nasi bogana atau nasi ikan krispy, nasi pecel ayam atau nasi uduk abang none.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menyantap nasi, seporsi Asinan Jakarta (Rp. 30.000) dan semangkuk Soto Betawi (Rp.35.000) menjadi sajian pembuka. Tampilan asinan sangat menggiurkan. Ber-topping kerupuk merah kuning.
Di bagian bawahnya ada kol yang diiris tipis, sawi asin, irisan mentimun, potongan tahu dan kuah berwarna merah sedikit kecokelatan yang tak terlalu kental.
Kuah yang asam pedas manis ini pas dipadu dengan renyahnya tauge, kol dan kerupuk kanji. Apalagi saat kerupuk mie dan kanjinya sudah mulai lembek terendam kuahnya yang enak. Sungguh menyegarkan!
Soto Betawinya disajikan lengkap dengan nasi putih bertabur bawang merah. Dilengkapi emping, sambal rawit dan jeruk nipis.
Kuahnya tidak putih susu melainkan oranye kemerahan. Saat diaduk, aroma kapulaga dan cengkehnya tak terlalu tajam. Agaknya ini merupakan racikan soto Betawi versi kuah merah yang pedas-pedas gurih.
Isiannya potongan daging, paru, kentang dan tomat dengan ukuran yang agak mungil. Karenaya pas saat masuk ke mulut. Teksturnya empuk, lembut tanpa aroma jeroan yang kuat. Santannya juga tak terlalu pekat.
Diberi kucuran air jeruk limau dan sedikit sambal cabai rawit merah dan kecap manis, racikan kuahnya makin sedap. Sayang untuk disisakan apalagi setiap potongan dagingnya empuk dan mudah dikunyah.
Nasi Gurih ditata cantik. Nasi berbentuk kerucut mungil di keliling lauknya. Ada daging suwir, 2 ekor udang goreng tepung, ayam bakar yang disuwir, ikan asin cabe hijau, sambal matah dan salad manga.
Wangi bunga kecombrang tercium harum dari nasinya. Ada tekstur renyah dengan rasa sedikit pedas asam khas rempah ini. Karena nasinya pulen, kecombrang yang diiris halus, ditumis dan diaduk dengan nasi rasanya jadi unik.
Lauknya juga tak mengecewakan, daging suwir berbumbu empal, terasa kuat ketumbar dan bawang putihnya. Manisnya tak berlebihan. Dua potong ikan asin yang berbalut sambal hijau juga tak terlalu menyengat pedasnya.
Iringan sambal matah dan salad mangga muda yang renyah, asam dan segar membuat suapan nasi ini komplet rasanya. Karenanya sayang kalau dbiarkan bersisa.
Aroma wangi daun jeruk yang enak juga kami dapatkan pada Nasi Limo nya. Terlihat irisan halus daun jeruknya dan bawang goreng. Sedangkan lauknya cumi cabe hijau, kentang balado, remet nangka, sambal matah, dan ayam bakar yang disuwir kasar.
Nasi pulen yang wangi segar ini berjodoh dengan cumi cabe hijau yang pedas segar. Yang unik, remet nangka, nangka muda yang dicincang dengan rasa gurih. Mirip megono.
Karena tak terlalu besar porsinya, nasi komplet inipun tuntas. Kamipun mengkahiri santapan dengan segelas es serut manga (Rp.20.000). Asam segar dan renyah mangga direndam sirop yang tak terlalu legit. Pas sebagai pembilas santapan yang mengenyangkan ini.
Gemoelai
Jalan Melawai V no. 60
Jakarta Selatan
Telepon: 021-7210967
Jam: 10.00 β 22.00
(msa/odi)