Belgia Dorong UNESCO Akui Kentang Goreng Sebagai Hidangan Tradisional

Belgia Dorong UNESCO Akui Kentang Goreng Sebagai Hidangan Tradisional

- detikFood
Senin, 01 Des 2014 09:13 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Asal usul French fries atau kentang goreng sampai saat ini masih dipergunjingkan antara Belgia dan Amerika Serikat. Tapi, menjelang Fry Week tahun ini di Belgia, masyarakat mendorong UNESCO untuk mengakui kentang goreng sebagai hidangan tradisional mereka.

Insiatif ini pertama kali dicetuskan oleh komunitas Flemish, masyarakat berbahasa Belanda di Belgia Utara. Para masyarakat Prancis dan Jerman di Belgia juga ikut mendukung langkah untuk mengakui kentang goreng sebagai UNESCO world heritage status dan hak paten hidangan tersebut.

Dilansir dalam AFP (29/11/2014) menjelang Fry Week pada 1 hingga 7 Desember 2014, dua komunitas di Belgia mengumumkan dukungan mereka. Yaitu komunitas Wallonia yang berbahasa Perancis di Belgia Selatan dan komunitas masyarakat Jerman di Belgia Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komunitas Flemish di Flanders telah mencoba mendapatkan pengakuan UNESCO untuk hidangan kentang goreng mereka sejak tahun lalu. Berbeda dengan kentang goreng yang banyak dijual di Amerika Serikat, kentang goreng Belgia berbentuk kubus dengan ketebalan minimum 1 cm dan digoreng dua kali menggunakan lemak daging sapi.

Frieteries atau penjual kentang goreng banyak ditemukan di seluruh daerah Belgia. Kentang goreng biasanya disajikan di cone atau di nampan dengan topping mayonnaise, saus bolognaise, saus tomat kari, tartar, dan saus keju.

Menurut informasi turis Belgia, istilah French fry pertama kali salah kaprah oleh petugas Amerika Serikat. Petugas tersebut ditempatkan di bagian Belgia yang masyarakatnya berbahasa Perancis setelah Perang Dunia Pertama.

(fit/odi)

Hide Ads