Bangunan Pasar Mampang terdiri dari empat lantai. Untuk menuju lantai dasar, Anda perlu menaiki lalu menuruni undakan yang terletak di kanan dan kiri tangga utama. Di lantai ini Anda akan menemui pedagang bahan pangan dan kebutuhan rumah tangga.
Di dekat pintu masuk, ada kios perlengkapan elektronik yang menjual penanak nasi dan dispenser air minum. Ada pula pedagang perkakas yang menjual gembok dan tang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agak ke dalam, tampak pedagang makanan beku seperti bakso dan tahu serta beberapa kios sembako yang salah satunya berjualan beras. Di sisi kanan depan gedung, terdapat penjual santan terbesar di Pasar Mampang yang dikenal dengan panggilan Haji Jon.
Sederetan dengan kios Haji Jon namun agak ke belakang, ada dua lapak penjual daging ayam. Di dekat situ, ada area daging sapi yang dibatasi tembok.
Keluar gedung, di halaman belakang yang seharusnya menjadi lahan parkir, terdapat pedagang sayuran dan pisang pindahan dari lantai tiga. Di sini juga terdapat penjual santan dan sembako. Ada pula kios pedagang ikan yang bersisian di bagian belakang jalan akses mobil sebelah kanan gedung.
Lantai dua diisi dengan para penjual barang nonmakanan. Jika naik lewat tangga utama yang berkanopi, Anda akan menemui toko pakaian bayi. Di tengah gedung juga ada dua tangga yang saling membelakangi.
Selain toko pakaian bayi, ada beberapa toko emas, satu toko arloji, serta satu toko sepatu dan tas di lantai atas. Penjual pakaian dan seragam kebanyakan berada di pinggir. Di lantai ini juga terdapat kantor Pegadaian.
Lantai di atasnya alias lantai tiga kosong melompong ditinggal para pedagang. Sementara itu, lantai empat yang berupa rooftop ditempati kantor pengelola Pasar Mampang dan semacam lapangan.
Lapar usai berbelanja? Di Pasar Mampang ada beberapa penjual makanan meski tak banyak. Di lantai dasar yang menghadap halaman belakang gedung, ada tempat makan 'Air Mata Minang'.
Masuk terus ke belakang dan belok ke kiri, ada gang sempit tempat rumah makan Minang 'Jambak Laoi' berjualan di siang hari. Di lantai dua, terdapat Kantin Awally yang menjual ayam penyet dan gado-gado. Tak jauh dari situ terdapat sebuah warteg mungil.
Para pedagang di dalam gedung maupun di halaman belakang mulai berjualan sekitar pukul 05:00 sampai kira-kira pukul 16:00. Ada juga yang buka dan tutup lebih awal. Pasar ini sebenarnya hidup hampir 24 jam, hanya saja pedagangnya bergantian.
Sejak tengah malam, pelataran Pasar Mampang mulai diisi para pedagang yang menggelar jualannya berupa sayuran, daging ayam, dan jajanan pasar. Area parkir ini mulai dikosongkan sebelum pukul 08:00. Jual-belipun berpindah ke dalam gedung.
Trotoar depan Pasar Mampang kembali ramai setelah pukul 16:00. Pedagang kaki lima yang berjualan makanan, mulai dari buah, martabak, es campur, sampai satai, beroperasi sampai sekitar pukul 23:00.
Selain aneka jajanan, di pelataran pasar juga ada yang berdagang kendi dan kembang. Di sebelah kanan, mengarah ke Hotel Maharadja, tampak penjual jam tangan imitasi, speaker dan headset, DVD bajakan, sampai pakaian dalam. Mereka berjualan dengan lapak seadanya, bahkan tak semuanya memakai atap terpal.
Meski tak berpendingin ruangan dan memiliki tangga jalan, Pasar Mampang Prapatan cukup nyaman dikunjungi. Lantainya tak lagi becek seperti dulu. Lokasinyapun cukup strategis, meski lahan parkirnya tak luas.
Pasar seluas 2.700 meter persegi ini bisa jadi pilihan Anda untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan bahan-bahan segar yang tak bisa ditemui di pusat perbelanjaan modern.
(fit/odi)