Indonesia memiliki banyak keanekaragaman suku hingga sajian makanan khas. Ditambah dengan nilai-nilai kebudayaan yang kental. Hal ini perlu di perkenalkan kepada masyarakat luas.
Selain melakukan riset ke beberapa daerah di Padang dan Papua. Film yang disutradarai dan diproduseri oleh Adriyanto Dewo dan Sheila Timothy ini juga melibatkan pakar kuliner seperti Chef Adzan selaku Culinary Advisors dan Reno Andam Suri selaku penulisa buku Rendang Traveller.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film ini bercerita tentang Hans (Jimmy Kobogau) pemuda dari Serui, Papua yang memiliki cita-cita sebagai pemain sepak bola professional. Mimpinya hampir menjadi kenyataan ketika ia direkrut oleh sebuah klub bola di Jakarta. Akan tetapi mimpinya harus kandas.
Di tengah keputusasaannya, ia bertemu dengan Mak (Dewi irawan), seorang pemilik rumah makan mengajak pemuda ini kelapaunya. Semangkuk gulai kepala ikan yang hangat dan kebaikan hati Mak dapat membangkitkan kembali semangat hidup Hans.
Saat mencicipi gulai kepala ikan ini justru menambah kerinduannya akan kampung halamannya dan memori rasa muncul karena gulai ini rasanya mirip dengan ikan kuah kuning yang sering dibuat ibunya.
Hadirnya Hans mendapat penolakan dari Parmanto (Yayu Unru) selaku juru masak dan Natsir (Ozzol Ramdan) sebagai juru senduak (pelayan). Dalam cuplikan trailler film ini keadaan semakin memburuk saat mereka mendapat saingan sebuah rumah makan baru yang lebih besar dan terletak bersebrangan dengan lapau. Dan mereka harus menyelamatkan lapau agar pengunjung kembali berdatangan.
βTak hanya gulai kepala ikan saja. Ada juga beberapa sajian makanan Minang yang menjadi highlight dalam film ini yaitu rendang dan sajian yang masih sangat jarang dijumpai di Jakarta yaitu dendeng bakar lado mudo khas dari Minang. Untuk kuliner khas Papua, makanan yang menjadi highlight adalah papeda dan ikan kuah kuning, β tutur Reno Andam Suri selaku penulis buku Rendang Traveller.
Para penikmat film, diajak untuk bagaimana menyaksikan film yang sarat akan nilai-nilai kebudayaan dan sosial sekaligus menikmati kekayaan kuliner khas Indonesia. Pembuatan makanan enakpun ditampilkan di sini.
Santan dengan bumbu kuah kental yang mendidih diatas wajan dengan proses memasak menggunakan kayu yang tradisional membuat Anda seolah-olah dibawa ke nuansa Minang sesungguhnya. Ditambah dengan setting latar dapur dan lapau yang eksotik membuat Anda teringat kampung halaman.
Belum lagi alat-alat unik seperti tanduk kerbau yang juga berperan penting dalam membantu proses pemasakan makanan khas Minang. Dendeng bakar lado mudo yang ditampilkan masih jarang Anda temui di rumah makan Padang di Jakarta.
Pemilihan menu yang tidak biasa inipun dapat memperjelas karakter Mak (Dewi irawan) selaku penjual makanan padang yang menyukai inovasi baru dengan gaya artisan yang selalu ingin menghadirkan makanan terbaik untuk para pelanggan lapaunya.
Dengan visual sinematografi yang sangat baik, film ini dapat membuat Anda merasakan makanan lezat khas minang dengan indra perasa. Selain dari segi kuliner, film ini juga menyajikan pemandangan alam tanah Serui, Papua yang sangat menawan.
"Sebuah makanan memang dapat menjadi sebuah itikad baik untuk bertemu. Melalui makanan kita dapat saling memahami dan meleburkan perbedaan ataupun masalah yang ada." Jelas Tumpal Tampubolon, selaku penulis Tabula Rasa.
(lus/odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN