Apa Benar Coca-Cola Bisa Larutkan Gigi dan Hilangkan Karat?

Apa Benar Coca-Cola Bisa Larutkan Gigi dan Hilangkan Karat?

- detikFood
Kamis, 03 Apr 2014 17:14 WIB
Apa Benar Coca-Cola Bisa Larutkan Gigi dan Hilangkan Karat?
Foto: Getty Images
Jakarta - Sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di dunia, wajar saja jika Coca-Cola diterpa banyak omongan miring. Contohnya adalah larangan mengonsumsi Coca-Cola dan Mentos berbarengan, atau Coca-Cola mendukung Amerika dan Israel.

Mitos ini sampai ke pihak Coca-Cola. Merekapun menjawab berbagai tuduhan tersebut lewat situs resminya seperti yang dihimpun Detikfood berikut:

Foto: Coca-Cola

1. Berbahaya mengonsumsi Coca-Cola dan Mentos berbarengan

Foto: Getty Images
Di dunia maya banyak beredar video Coca-Cola yang dicampur permen Mentos bisa berubah jadi air mancur soda. Dari sini, beredar rumor bahwa mengonsumsi Coca-Cola dan Mentos berbarengan bisa menyebabkan kematian.
Air mancur soda terjadi karena karbon dioksida dalam Coca-Cola memasuki permukaan Mentos yang berpori. Namun, hal ini tak akan terjadi jika permen dikunyah, karena permukaan permen yang diperlukan untuk pembentukan gelembung karbon dioksida jadi rusak.
Fenomena tersebut juga tidak akan terjadi jika permen ditelan utuh lalu Coca-Cola diteguk. Pasalnya, kadar karbon dioksida dan tekanan yang dihasilkan dalam botol dua liter lebih besar daripada yang dihasilkan di lambung.
"Bahan Coca-Cola dan perisa menthol sudah disetujui secara luas sebagai bahan pangan yang aman serta digunakan di seluruh dunia dalam berbagai makanan," tulis Coca-Cola.

1. Berbahaya mengonsumsi Coca-Cola dan Mentos berbarengan

Foto: Getty Images
Di dunia maya banyak beredar video Coca-Cola yang dicampur permen Mentos bisa berubah jadi air mancur soda. Dari sini, beredar rumor bahwa mengonsumsi Coca-Cola dan Mentos berbarengan bisa menyebabkan kematian.
Air mancur soda terjadi karena karbon dioksida dalam Coca-Cola memasuki permukaan Mentos yang berpori. Namun, hal ini tak akan terjadi jika permen dikunyah, karena permukaan permen yang diperlukan untuk pembentukan gelembung karbon dioksida jadi rusak.
Fenomena tersebut juga tidak akan terjadi jika permen ditelan utuh lalu Coca-Cola diteguk. Pasalnya, kadar karbon dioksida dan tekanan yang dihasilkan dalam botol dua liter lebih besar daripada yang dihasilkan di lambung.
"Bahan Coca-Cola dan perisa menthol sudah disetujui secara luas sebagai bahan pangan yang aman serta digunakan di seluruh dunia dalam berbagai makanan," tulis Coca-Cola.

2. Coca-Cola bisa jadi bahan pembersih

Foto: Getty Images
Coca-Cola disebut-sebut bisa menghilangkan noda lemak pada baju bahkan bisa jadi alternatif bahan pembersih toilet dan penghilang karat pada mesin. Diduga, hal ini terjadi karena Coca-Cola bersifat sangat asam.
Coca-Cola mengaku bahwa produknya mengandung asam, layaknya beberapa makanan lain. Merekapun tak menutup kemungkinan bahwa produknya berefek membersihkan. Namun, Coca-Cola menganjurkan konsumen menggunakan produk yang khusus dirancang untuk membersihkan atau menghilangkan karat.

2. Coca-Cola bisa jadi bahan pembersih

Foto: Getty Images
Coca-Cola disebut-sebut bisa menghilangkan noda lemak pada baju bahkan bisa jadi alternatif bahan pembersih toilet dan penghilang karat pada mesin. Diduga, hal ini terjadi karena Coca-Cola bersifat sangat asam.
Coca-Cola mengaku bahwa produknya mengandung asam, layaknya beberapa makanan lain. Merekapun tak menutup kemungkinan bahwa produknya berefek membersihkan. Namun, Coca-Cola menganjurkan konsumen menggunakan produk yang khusus dirancang untuk membersihkan atau menghilangkan karat.

3. Coca-Cola bisa melarutkan gigi

Foto: Getty Images
Konon, gigi yang dimasukkan ke segelas Coca-Cola bisa larut hanya dalam waktu semalam. Lagi-lagi, kandungan asam dalam Coca-Cola yang diduga jadi penyebabnya.
Asam memang bisa merusak gigi. Namun, menurut Coca-Cola, efek asam dari makanan dan minuman terhadap enamel gigi bisa diredam karena gigi kita selalu dibasahi air liur. "Lagipula, kita tidak menahan minuman ringan di mulut dalam waktu lama," tulis Coca-Cola.

3. Coca-Cola bisa melarutkan gigi

Foto: Getty Images
Konon, gigi yang dimasukkan ke segelas Coca-Cola bisa larut hanya dalam waktu semalam. Lagi-lagi, kandungan asam dalam Coca-Cola yang diduga jadi penyebabnya.
Asam memang bisa merusak gigi. Namun, menurut Coca-Cola, efek asam dari makanan dan minuman terhadap enamel gigi bisa diredam karena gigi kita selalu dibasahi air liur. "Lagipula, kita tidak menahan minuman ringan di mulut dalam waktu lama," tulis Coca-Cola.

4. Coca-Cola mendukung Amerika dan Israel

Foto: Getty Images
Di Indonesia dan di beberapa negara terutama di Timur Tengah, Coca-Cola pernah diboikot karena dianggap merupakan perusahaan Amerika atau Israel. Raksasa minuman ini juga dituduh menyumbangkan keuntungannya untuk kaum Yahudi.
Perusahaan tersebut menjawab, Coca-Cola adalah perusahaan internasional. Bisnis Coca-Cola di setiap negara adalah bisnis lokal, mulai dari produksi, penjualan, sampai pendistribusiannya. "The Coca-Cola Company tidak bersifat politis dan tidak mendukung negara, pemerintah, politik, atau agama tertentu," tegas perusahaan ini.

4. Coca-Cola mendukung Amerika dan Israel

Foto: Getty Images
Di Indonesia dan di beberapa negara terutama di Timur Tengah, Coca-Cola pernah diboikot karena dianggap merupakan perusahaan Amerika atau Israel. Raksasa minuman ini juga dituduh menyumbangkan keuntungannya untuk kaum Yahudi.
Perusahaan tersebut menjawab, Coca-Cola adalah perusahaan internasional. Bisnis Coca-Cola di setiap negara adalah bisnis lokal, mulai dari produksi, penjualan, sampai pendistribusiannya. "The Coca-Cola Company tidak bersifat politis dan tidak mendukung negara, pemerintah, politik, atau agama tertentu," tegas perusahaan ini.

5. Jika dibalik, logo Coca-Cola berbunyi 'La Muhammad, La Makkah'

Foto: Coca-Cola
Kabarnya, jika dilihat dengan cermin, logo Coca-Cola yang terbalik berbunyi 'Tiada Muhammad, Tiada Mekah' dalam Bahasa Arab. Rumor yang mengundang kemarahan umat muslim ini dikait-kaitkan dengan dugaan bahwa Coca-Cola adalah perusahaan Yahudi.
Menurut Coca-Cola, merek dagang tersebut diciptakan pada 1886 di Atlanta, Georgia, ketika pengetahuan tentang Arab masih sedikit. Hal inipun dibahas di komite khusus yang melibatkan Kementerian Hubungan Islam di Arab Saudi pada akhir 1990-an. Mereka memutuskan bahwa tuduhan tersebut tak berdasar.
Pada Mei 2000, Syekh Nasr Farid Wassel sebagai Mufti Agung dari Al-Azhar juga menyatakan bahwa merek dagang ini tak melukai Islam maupun Islam secara langsung maupun tidak langsung.

5. Jika dibalik, logo Coca-Cola berbunyi 'La Muhammad, La Makkah'

Foto: Coca-Cola
Kabarnya, jika dilihat dengan cermin, logo Coca-Cola yang terbalik berbunyi 'Tiada Muhammad, Tiada Mekah' dalam Bahasa Arab. Rumor yang mengundang kemarahan umat muslim ini dikait-kaitkan dengan dugaan bahwa Coca-Cola adalah perusahaan Yahudi.
Menurut Coca-Cola, merek dagang tersebut diciptakan pada 1886 di Atlanta, Georgia, ketika pengetahuan tentang Arab masih sedikit. Hal inipun dibahas di komite khusus yang melibatkan Kementerian Hubungan Islam di Arab Saudi pada akhir 1990-an. Mereka memutuskan bahwa tuduhan tersebut tak berdasar.
Pada Mei 2000, Syekh Nasr Farid Wassel sebagai Mufti Agung dari Al-Azhar juga menyatakan bahwa merek dagang ini tak melukai Islam maupun Islam secara langsung maupun tidak langsung.
Halaman 4 dari 12
(fit/odi)

Hide Ads