Cronut Bernama Crodough Akhirnya Hadir di London

Cronut Bernama Crodough Akhirnya Hadir di London

- detikFood
Senin, 14 Okt 2013 10:12 WIB
Foto: AFP
Jakarta - Antusiasme orang menikmati cronut tidak hanya berakhir di New York. Awal bulan ini sebuah bakery di London berhasil membuat cronut dengan versi sendiri diberi nama Crodough. Pastry yang berisi krim vanila inipun laris diantri orang.

Sejak pastry chef Dominique Ansel dengan Ansel Bakery nya memperkenalkan cronut, kepopuleran pastry ini menyebar ke seluruh dunia. Orang-orang di London pun sangat ingin mencicipi kue hasil persilangan donat dan croissant ini.

Jennifer Rinkoff , generasi keempat Rinkoff Bakery, di sebelah timur London berhasil membuat 'cronut' dengan resepnya sendiri. Tak tanggung-tanggung selama 3 hari ia melakukan uji coba dengan resep warisan yang berusia 100 tahun. Akhirnya ia berhasil membuat 'cronut' yang diberi nama Crodough.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia tak memakai nama Cronut karena nama tersebut sudah dipatenkan di Amerika. Ia membuat Crodough dari adonan lemak lipat yang dilipat beberapa kali, digoreng kemudian diisi dengan custard raspberry coulis atau toffee apple crumble.

'Banyak orang di Twitter yang menanyakan kapan bisa mencicipi cronut di London,' tuturnya pada AFP (10/10), di sekal-sela antrian di bakerynya. 'Akhirnya setelah 3 hari saya mengotak-atik adonan, saya mendapatkan formula yang saya inginkan,' tuturnya seperti dilanir nydaily (10/10).

Awalnya Rinkoff Bakery hanya membuat beberapa Crodough untuk dibagikan sebagi sampel tetapi sekarang per hari mereka bisa menjual hingga 200 buah crodough.

Kegilaan kepopuleran cronut ini tidak hanya di bakery kelas atas tetapi juga di restoran dan bakery kecil. Seperti di restoran Duck and Waffle yang berlokasi di lantai 40 gedung Heron Tower London, dosant (sebutan lain untuk cronut) sudah disajikan di menu Sunday brunch.

Dosant ini diisi dilapisi gula dan diisi chantilly lemon cream dan ditaburi cokelat. 'Kami membatasi jumlah pembelian. Siap cepat dia dapat. Karena disebarkan lewat twitter dan FB maka antusiame orang untuk mencicipi makin tinggi,' tutur sang executive chef Danile Doherty.

(odi/odi)

Hide Ads