Seperti dilansir dari Fox News (08/10/2013), Chef Ingrid Hoffmann mengatakan, “Biji labu kaya akan protein, zat besi, zinc, dan magnesium. Bayangkan, tiap seperempat cangkir biji labu mampu memenuhi 50 persen asupan magnesium harian dan 20 persen asupan zinc serta zat besi. Jadi biji labu merupakan superfood.”
Hoffmann yang menulis buku resep Latin D’lite menulis beberapa resep berbahan dasar biji labu dalam bukunya tersebut. Salah satunya adalah muffin biji labu (pepita) yang dibuat dari saus apel organik sebagai pengganti gula. “Makanan ini rendah gula, rendah lemak, dan merupakan sarapan yang sehat,” ujar Hoffmann.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Yang menyenangkan adalah makanan ini dibumbui bahan-bahan alami. Anda tidak menggunakan lemak, krim, atau mentega. Anda hanya menggunakan bahan-bahan alami yang dikenali tubuh. Tidak ada bahan pengawet atau zat aditif didalamnya,” ujar Hoffmann.
Biji labu dapat dibeli dengan mudah di toko-toko bahan makanan. Jenis yang dijualpun beragam, mulai dari biji labu kupas, masih berbentuk gabah, sudah di panggang dalam keadaan mentah, sudah diberi garam, dan biji labu tawar. Untuk memasak, Hoffmann menyarankan penggunaan biji labu tawar agar tetap bisa mengontrol kadar garam dalam tiap hidangan.
(dni/odi)