Studi ini dilakukan oleh Western University of Health Sciences di Pomona, California. Tim peneliti mengumpulkan data dari 10 percobaan yang melibatkan 543 pasien penderita diabetes tipe dua. Studi membandingkan pasien yang mengonsumsi kayu manis dalam bentuk pil dengan dosis mulai 120 miligram hingga 6 gram sehari selama 18 minggu dengan yang tidak mengonsumsi pil.
Bentuk suplemen yang paling banyak dipakai adalah Cinnamomum cassia yang dikonsumsi sebelum, selama, dan setelah makan. Tim peneliti menemukan partispan yang mengonsumsi pil memiliki tingkat fasting plasma glucose (FPG) lebih rendah. Mereka juga menemukan kandungan kayu manis menurunkan kadar kolesterol keseluruhan, LDL kolesterol jahat, dan triglyceride.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
โSaat semua hasil dikombinasikan kami menemukan pasien dengan diabetes tipe dua. Ada manfaat baik yang terlihat pada tingkat glukosa dan kolesterol,โ tutur Olivia Phung selaku asisten profesor departemen farmasi kepada Live Science (10/09/2013). Studi ini diterbitkan di jurnal The Annals of Family Medicine pada Senin (09/09/2013).
Studi terdahulu, mengusulkan manfaat kesehatan ini datang datang kandungan bernama cinnamaldehyde. Walaupun belum jelas bagaimana kayu manis bisa memperbaiki kadar gula darah, tim peneliti menduga kandungan tersebut bisa menstimulasi pelepasan hormon insulin.
Tapi, tim peneliti menyatakan penelitian lebih jauh diperlukan unttuk mengetahui dosis kayu manis yang bisa dikonsumsi para penderita diabetes atau frekuensi asupannya. Selain itu, Olivia berharap semakin banyak penelitian yang bisa memperlihatkan hubungan sebab akibat antara asupan kayu manis dan pengendalian diabetes.
(dni/odi)