De'Longhi melakukan survei terhadap 400 relawan berusia 30-50 tahun terkait kopi dan gaya hidup. Pertanyaan pertama adalah tentang seberapa besar perubahan gaji yang mereka rasakan dalam tiga tahun terakhir.
Di antara peserta survei yang mendapatkan peningkatan gaji besar, 25% memiliki ketertarikan kuat terhadap kopi dan proses pembuatannya. Menurut berita yang dilansir Rocket News 24 (11/06/13), kenaikan gaji mereka lebih dari 100 juta yen (Rp 10,3 miliar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggemar espresso memiliki peringkat gaji tertinggi dibanding yang lain. Kelompok ini disusul oleh orang-orang yang menyeduh kopinya dengan kertas penyaring kopi (coffee filter). Di urutan terakhir ada para pengguna coffee maker dan drip machine.
Mungkin hal ini terjadi karena para pecinta espresso merasa aktif dan termotivasi saat bekerja. Dibanding penggemar kopi jenis lain, inilah kelompok terbesar (19%) yang menjawab 'ya' pada pertanyaan 'Apakah Anda terlibat secara positif dalam pekerjaan Anda?'.
Kehidupan percintaan pria-pria pecinta kopipun tampak menyenangkan. Sebanyak 14,3% peminum espresso menganggap mereka cukup populer di kalangan wanita. Angka ini jauh berbeda dengan pengguna coffee maker yang hanya 2,7% dan pemakai coffee filter yang cuma 1,4%.
Sekitar 40% penggemar espresso mengatakan bahwa mereka pernah berkencan dengan lebih dari tujuh wanita di masa lalu. Tidak diketahui apakah gaya kencan mereka sama seperti espresso yang mereka minum, yakni hubungan singkat namun bergairah.
Selanjutnya, De'Longhi menanyakan tentang cara mereka mendekorasi rumah. Lagi-lagi para penikmat espresso yang memimpin, dengan 47.6% peserta survei menjawab bahwa mereka memiliki selera khusus dalam menghias rumah. Hal ini juga berlaku untuk bidang interior dan area fashion lainnya.
Tak heran jika pada akhir survei, 33% penikmat espresso menjawab mereka memiliki kehidupan yang memuaskan. Apakah hal ini juga terjadi pada Anda?
(fit/odi)