Mulanya Prancis belajar memelihara tanaman anggur. Caranya sama seperti yang dilakukan kebanyakan orang Italia kuno memelihara tanaman anggur jenis Vitis vinifera. Buah anggur spesies ini sangat terkenal dengan keunggulannya sebagai bahan dasar minuman.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh arkeolog biomolekuler dari University of Pennsylvania Museum, menemukan bahwa angur jenis Vitis sudah ditanam sejak 9.000 tahun lalu di kawasan pegunungan. Sekitar 99 persen wine di dunia menggunakan buah anggur jenis Vitis sebagai bahan dasarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pertanian anggur di Prancis mulai berkembang. Merekapun membuat wine menggunakan bahan dasar anggur Vites dari Italia. Produksi yang kian meningkat, hasil produksi wine diekspor ke berbagai negara.
Wine-wine ini dikemas menggunakan guci. Terbukti dari penelitian yang ditemukan oleh Prosiding National Academy of Science, ditemukan guci berisi wine berusia sekitar 500-475 Sm atau sekitar 2.400 tahun yang lalu di pelabuhan Lattara, Prancis.
Sejak saat itu diketahui jika Prancis telah berhasil membuat minuman memabukkan dengan citarasa asli Etruria, Italia. Untuk membuat minuman memabukkan ini mereka mengandalkan anggur dari Etruria yang dicangkok dengan tanaman anggur lokal.
Tim peneliti juga menemukan sebuah batu kapur untuk menghancurkan anggur yang usianya sekitar 425 SM. βAda kemungkinan jika penduduk Prancis membuat wine lebih awal dari tahun yang diperkirakan.β kata McGovern dari University of Pennsylvania Museum.
Saat ini wine sering kali disajikan untuk jamuan makan dalam kehidupan sehari-har atau disajikan saat perayaan hari raya keagamaan. Juga menjadi pelengkap jamuan istimewa di berbagai negara.
(dyh/odi)