Tergoda Lotek Garing & Cendol Aren

Tergoda Lotek Garing & Cendol Aren

- detikFood
Selasa, 05 Agu 2008 11:19 WIB
Jakarta - Sayuran rebus bergumul dengan bumbu kacang plus kerupuk memar. Saus kacang yang gurih membuatnya makin lezat saja. Rasa pedaspun diredam dengan es cendol yang 'kenyil-kenyil' legit gula aren!

Pagi itu kami terjebak dalam kemacetan lalu lintas di seputaran Pasar Baru. Tiba-tiba saya melihat papan nama Jalan Banceuy. Wah, saya jadi ingat kopi Aroma yang harum dan segar. Toko kopi Aroma ada di jalan tersebut. Namun, saat mobil merambat, saya malah kegirangan karena menemukan Jalan ABC. Di sudut jalan Alkateri dan ABC itulah saya melihat meja penjual lotek mulai ditata.

Meskipun semangkuk bubur sudah saya santap sebagai sarapan tetapi saya tetap saja memaksa turun di ujung jalan ABC demi seporsi lotek. Lotek langganan saya sebenarnya adalah Lotek Kalipah Apo yang legendaris. Lantaran saya pernah diprovokasi mas Bondan soal lotek Alkateri ini, saya jadi tertantang membuktikan kelezatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat semua barang di meja ditutup rapat saya jadi deg-degan juga. "Wah, jangan-jangan nggak jualan," pikir saya. Si ibu penjual langsung bangkit dari kursi menyambut saya. Ternyata memang begitu cara penjual menjaga kebersihan. Sambal kacang ditaruh dalam panci bertutup. Sayuran ditaruh dalam wadah bambu dan ditutup rapat. Lontongpun dibuat pendek mirip arem-arem dan terbungkus daun pisang. Sementara tumpukan kerupuk aci putih dan pink dalam kemasan plastil bertumpukan di sisi meja.

Cobek besar dengan diameter sekitar 50 cm segera dibuka oleh ibu penjualnya. Satu sisinya dipenuhi gundukan bumbu kacang yang sudah ditumbuk halus. Si ibu langsung menggerus cabai rawit plus mencolek sedikit bumbu dan mengaduk rata.

Tanpa menambahkan air seperti lazimnya penjual lotek lain, langsung ditambahkan kacang panjang, tauge, kol, daun pepaya plus pare dan diaduk. Bumbu memang sengaja tak ditambahkan air. "Kalau dibiarkan beberapa jam lotek tetap enak, air dari sayuran cukup membuat bumbu lotek jadi kental," demikian alasan si ibu.

"Kerupuknya dicampur atau dipisah?" tanya si ibu. Karena saya penggila kerupuk maka kerupuk aci putih langsung dimemarkan dan diaduk dengan sayuran dan bumbu. Lotekpun dipindahkan ke selembar kertas cokelat yang sudah dipincuk dan diberi sepotong kerupuk aci berwarna pink.

Suapan pertama lotek ini membuat kejutan kecil. Potongan sayuran terasa sangat renyah, balutan bumbu yang pekat, memberi aksen gurih yang kental ditambah aroma harum bawang putih. Karena tak berair alias garing maka agak sulit menyendoki lotek ini. Tapi ini tak membuat saya berhenti menyuap. Justru terkena renyah pare dan daun pepaya yang jadi ciri khas lotek ini membuat saya menyantap habis lotek ini. Apalagi ada memaran kerupuk aci yang sudah berbalut bumbu, sebagian renyah, sebagian melempem! Wouuw...!

Saat menghabiskan suapan lotek terakhir mata saya tertuju pada gerobak cendol yang persis ada di depan penjual lotek. Deretan gelas, plus dua buah gentong mengisi gerobak mungil yang bertulisan 'Es cendol Alkateri'. Rasa pedas di mulut ternyata menjadi alasan ampuh buat memesan 1 gelas cendol.

Saat  gentong dibuka, terlihat buliran cendol yang putih butek. "Kenapa kok putih ya?" tanya saya pada mas penjual. "Ya, saya kan dari Banjarnegara, saya pengin bikin cendol yang beda. Kalau hijau sudah ada, cendol beras juga banyak, maka saya bikin cendol aren, bahannya kayak es goyobod," tuturnya sambil menyerahkan gelas cendol.

Setelah diaduk warna es cendol menjadi merah kecokelatan. Buliran cendol memang terasa 'kenyil-kenyil' karena terbuat dari sagu aren, dengan rasa gurih santan plus legit gula aren yang jadi siropnya. Tambahan es batu membuat es cendol yang unik inipun habis berpindah ke perut saya. Padahal jam baru menunjukkan pukul 11.00 siang. Wah, hitung-hitung makan siang kepagian!

Kalau jalan-jalan ke Bandung akhir pekan ini, silakan menguji kelezatan lotek ini (di hari Senin tutup karena penjual istirahat). Harga seporsi lotek Rp 6.000,00 dan segelas cendol aren Rp 2.500,00. Dengan Rp 8.500,00 Anda bisa sarapan enak mengeyangkan lagi!

Lotek Alkateri
Perempatan Jl. ABC (depan Toko Gorden 'Jaya Abadi')
Bandung
Harga Lotek: Rp 6.0000,00
Harga Es Cendol : Rp 2.500,00

(dev/Odi)

Hide Ads