Penjaga Cinta

Penjaga Cinta

- detikFood
Rabu, 24 Okt 2012 17:54 WIB
Jakarta - September 2012, aku resmi menjadi mahasiswa dan perantau. Aku kuliah dan merantau ke daerah Sumedang, nyerempet Bandung. Aku tinggal di Asrama kampus. Semua persiapan untuk bertahan hidup sudah kubawa. Mulai dari pakaian sampai makanan. Aku tak lupa membawa hal yang paling penting, yaitu teh celup dan gula. Karena di setiap pagi dan senja aku selalu menikmati segelas teh manis hangat. Tapi celakanya, karena ibuku yang selalu membuatkannya untukku, aku lupa membawa gelas. Aku hanya membawa sebuah botol minum plastik. Akhirnya aku mencari penjual gelas di sekitar asrama, tapi tak kutemukan. Akhirnya aku terpaksa menyeduh teh itu di dalam botol. Awalnya rasa tehnya nikmat, tapi setelah beberapa kali kupakai untuk menyeduh teh, botol itu mulai berbau tak sedap. Karena hanya kucuci dengan air, bau teh di dalam botol itu tidak hilang, dan akibatnya menjadi sangat pekat baunya. Dengan bau yang seperti itu, rasa tehnya pun terasa jadi tidak senikmat sebelumnya. Aku kesal, tapi kemudi an aku ingat kalau Ibuku di rumah selalu mencuci botol minumku dengan Sunlight. Akhirnya aku mencari toko yang menjual Sunlight. Sayangnya took terdekat, jaraknya tidak dekat. Aku harus berjalan kaki sekitar 30 menit untuk mencapainya karena tidak ada angkutan umum, yang ada hanya ojeg, tapi sebagai anak asrama (kost) aku tidak ingin memboroskan uangku dengan naik ojeg. Lelah, Tapi ini demi mendapatkan Sunlight, mantra hebat yang akan mengembalikan kenikmatan tehku. Setelah perjuangan berat itu, akhirnya aku bisa mencuci botolku dan menghilangkan baunya itu. Kini, aku bisa kembali menikmati tehku dengan cita rasa yang sama seperti di rumah. Saat meminumnya, terasa seperti berada di rumah. It’s a magic moment! Rindu pun terobati. Semua berkat Sunlight. Suasana seperti ini, membuatku teringat kepada Ibuku. Aku jadi ingin belajar dengan tekun dan kembali pulang dengan membawa prestasi. Dan saat itu, aku ingin membiarkan ibuku beristirahat dan aku yang mencuci piring dan gelas kotor de ngan Sunlight, seperti yang selalu ia lakukan untukku selama ini. Lalu akan kuberikan ia segelas teh manis hangat buatanku. Agar ia tahu, rasa hangatnya cinta yang selalu ia berikan kepadaku. Setelah ia selesai menghabiskan tehnya, aku akan mencuci gelasnya kembali dengan Sunlight, agar rasa manis dan harumnya cinta itu tetap terjaga utuh. Takkan hilang ditelan bau pekat yang mengganggu. Dengan Sunlight sebagai penjaga rasa cinta itu. Terima kasih, Sunlight. Aku berhutang padamu.

(gls/gls)

Hide Ads