Eksis sejak tahun 2001, Warkop Tampomas di Jalan Raya Pajajaran jadi tempat makan Indomie goreng nyemek paling laris dan enak di kota Bogor. Bahkan banyak food vlogger yang rela mengantre di sana.
Berawal dari warung tenda di pinggir jalan, muncul Warkop Tampomas yang kini jadi tempat nongkrong anak muda di kota Bogor. Letaknya di tengah kota, persis di emperan parkiran Ruko VIP yang setiap malam dipenuhi oleh muda-mudi yang ingin mencicipi kelezatan menu Indomie goreng hingga kuah khas Warkop Tampomas.
Sang pemilik warkop, Pak Yayat berasal dari Sumedang menuturkan kisah bisnisnya. Awalnya ia merantau dari Sumedang ke Bogor untuk ikut berjualan warung kopi. Setelah beberapa tahun berselang, ia akhirnya memutuskan untuk membuka usaha warkop sendiri yang diberi nama Warkop Tampomas.
Menu yang ditawarkan memang sederhana. Berupa mie instan, pisang bakar sampai minuman instan. Tapi siapa yang menyangka, Warkop Tampomas ini jadi viral setelah menu Indomie goreng nyemeknya yang enak dan diburu banyak food vlogger.
Berikut beberapa menu wajib yang harus dicoba saat makan di Warkop Tampomas.
Warkop Tampomas di Ruko VIP
Menurut Pak Yayat, sebelum PPKM dan pandemi, warkopnya ini bisa buka hingga jam 4 pagi. Tapi sekarang sejak pandemi warkopnya tutup jam 1 pagi. Bukanya jadi lebih awal yaitu jam 4 sore. Lokasinya persis di depan parkiran ruko VIP yang ada di Jalan Raya Pajajaran, di pusat kota Bogor.
"Dari awal berdiri ya menunya itu mie goreng tek-tek ya di sini disebutnya. Kita pakai Indomie goreng dan Indomie kuah. Mirip sama Indomie nyemek, itu kita racik lagi pakai saus sambal yang banyak sampai kental terus toppingnya juga melimpah," jelas Pak Yayat ketika ditemui detikFood (07/10).
Totalnya Pak Yayat menyebut ada lebih dari 50 menu makanan dan minuman yang disajikan di sini. Pilihannya lengkap ada pisang bakar, aneka roti bakar, pilihan Indomie kuah atau goreng, sampai kopi hingga susu jahe.
Indomie Goreng Nyemek Terenak di Bogor
"Dari dulu terkenalnya ya Indomie goreng nyemek ini. Kita di sini sebutnya mie tek-tek. Itu proses masaknya dua kali. Jadi pertama Indomie kita rebus nih, setelah itu kita tumis lagi pakai bumbunya, tambahan saus, kecap, telur orak arik sama sawi," sambung Pak Yayat, yang sehari bisa menjual sekitar 400-500 porsi Indomie dalam sehari.
"Porsinya jadi lebih banyak karena kan proses masaknya dua kali. Mie nya lebih mekar, padahal itu porsi normal, kita pakai satu Indomie. Toppingnya juga sesuai selera saja. Bisa pakai kornet, telur setengah matang, dan keju," tutur Pak Yayat yang kini sudah memiliki 9 pegawai untuk Warkop Tampomas yang didirikannya.
Semua harga di warkop ini terbilang murah. Untuk mie tek-tek goreng spesial sekitar Rp 25.000, sudah lengkap dengan telor, keju dan kornet. Sementara untuk mie nyemek biasa, harganya sekitar Rp 15.000 saja.
Baca Juga: Cobain Indomie Kuah Sprite yang Lagi Viral, Gimana Rasanya?
Simak Video "Ahli Gizi Tak Sarankan Sahur Pakai Mi"
(sob/odi)