Perusahaan seperti McDonald telah mencoba untuk fokus pada makanan sehat dan mulai beradaptasi dengan perubahan selera konsumen dan meningkatkan penjualan. Akan tetapi WASH mengatakan kadar garam dalam fast food masih perlu di turunkan.
Seperti yang dilansir dalam CNN (18/08/15), 8 dari 10 makanan mengandung lebih dari 1 gram garam. Anak-anak yang berusia sekitar 4 hingga 6 tahun biasanya mengonsumsi satu porsi fast food dalam sekali makan. Anak-anak dalam kelompok umur ini tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 3 gram garam per harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlalu banyak garam telah dikaitkan dengan tingginya tekanan darah, penyakit jantung, stoke dan obesitas. Dan membiarkan kebiasaan makan yang buruk sejak dini bisa mempengaruhi pola makannya di kemudian hari.
"Semakin banyak garam yang dikonsumsi si kecil, semakin besar pula si kecil mengalami masalah kesehatan yang sering dikemudian hari," tutur MacGregor sekalu ketua WASH sekaligus menjabat sebagai professor kedokteran kardiovaskular di Queen Mary University di London.
"Itulah mengapa sangat penting untuk membiasakan di kecil tidak terlalu terpapar rasa asin dalam makanannya," jelas Mac Gregor.
Dalam studi ini, peneliti yang meneliti makanan cepat saji di 37 negara juga menemukan bahwa garam dalam makanan anak-anak bervariasi di seluruh dunia.
Ambilah contoh McDonald's chicken nugget. Di Turki, makanan ini mengandung 2,4 gram garam dibandingkan dengan 1,4 gram di China dan lebih dari 1 gram di AS.
KFC memiliki rentang yang hampir sama. Satu porsi kentang goreng untuk satu orang anak di Kanada memiliki kandungan 1,9 gram garam. 0,9 gram di Jerman dan setengah gram di Australia.
Sedangkan untuk anak-anak di Amerika, mengonsumsi Subway's turkey breast yang memiliki kandungan garam di bawah 1 gram dibandingkan dengan 1,5 gr di Jerman.
(lus/odi)