Menyusuri area Taman Jajan di kolam renang Bumi Serpong Damai (BSD) bisa menemui banyak makanan enak. Salah satunya gerai sederhana Cak Sugik yang menjual pecel pincuk sebagai menu utama.
Gerai Cak Sugik mudah dikenali karena berada di pojok. Ada pula spanduk di depan gerai yang jadi penandanya. Mampir ke sini, kami langsung disuguhi segarnya jejeran sayuran hijau di atas lembaran daun pisang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya jualan sudah dari tahun 1997. Dulu tempatnya pindah-pindah, seperti di Senayan pakai mobil lalu berkeliling," kata Cak Sugik saat ngobrol bersama detikFood (29/11). Dari dulu hingga kini Cak Sugik konsisten menjual pecel pincuk dan nasi rawon khas Jawa Timur.
Pira 68 tahun ini bercerita, "Sayurannya ada 10 macam. Ada tauge, kecipir, kacang panjang, sawi manis, sawi putih, selada air, kenikir, bayam, mentimun, dan kemangi." Seporsi nasi pecel dihargai Rp 15.000.
Selain sayuran, ada pelengkap rempeyek dan aneka gorengan. Bisa pilih tempe goreng, mendol tempe, dadar jagung, hingga tahu pong sebagai pelengkap nasi pecel. Harganya berkisar Rp 2.000 per buah. Cak Sugik akan meracik sendiri pesanan tiap pengunjung.
![]() |
Makin istimewa karena nasi pecel ini disajikan di pincuk daun pisang. "Pincuk itu dibuat dari daun pisang yang dilipat. Melipatnya pakai teknik, nggak semua orang bisa. Lebih higienis juga," tutur Cak Sugik yang tak segan mempraktikkan cara bikin pincuk daun pisang.
Seporsi nasi pecel nampak dipenuhi hamparan sayur, sementara nasinya bersembunyi di bagian bawah. Cak Sugik sengaja hanya menaruh sedikit nasi karena menurutnya ketika orang makan banyak sayur pasti sudah merasa kenyang.
Kress! Beberapa sayuran pada nasi pecel terasa renyah segar. Makin enak dengan selingan bayam yang lembut dan harumnya daun kemangi. Untuk bumbu kacangnya terasa gurih tak terlalu pekat. Ada sedikit sentuhan rasa pedas. Kalau mau pedasnya lebih kuat, Cak Sugik punya bumbu kacang berbeda yang akan ditambahkan saat pengunjung memintanya.
"Bumbu kacang juga bikin sendiri. Ada kencur, bawang putih, dan cabe besar yang jadi bahan utamanya," kata Cak Sugik. Untuk cabe, pria asal Malang ini sengaja membuang bagian biji cabe agar tak terlalu pedas.
![]() |
Pelengkap gorengan juga tak kalah nikmat. Cak Sugik dibantu istrinya, Tisani Mansur, menyajikan gorengan hangat-hangat. Mendol tempe patut dicoba karena menghadirkan rasa asam gurih dengan tekstur empuk. Yang juga bikin jatuh cinta adalah dadar jagung alias bakwan jagung buatan pasangan suami istri ini. Pipilan jagung manisnya terasa masih renyah meski sudah bercampur adonan bakwan.
Sambil bercanda, Cak Sugik melanjutkan, "Rempeyek kacang juga istimewa. Nggak ada yang sanggup bikin rempeyek renyah ini. Bikinnya bisa sampai 3 jam."
Puas makan nasi, kami tak mau lewatkan nasi rawon (Rp 20.000). Porsinya juga mungil, disajikan di pincuk daun pisang. Racikannya terdiri dari nasi, kecambah, rawon plus kuah, sambal, taburan bawang goreng, dan kerupuk udang.
![]() |
Slurpp! Kuah rawonnya terasa gurih menyegarkan. Potongan dagingnya bikin kami jatuh cinta karena begitu empuk tanpa jejak lemak. Rupanya Cak Sugik punya trik untuk merebus daging rawon. "Direbus biasa pakai pancai bertekanan. Setelah itu dibiarkan semalaman supaya lemaknya naik. Nah, saat lemaknya sudah jadi seperti lilin, diambil dan dibuang. Makanya pas dimakan dagingnya nggak ada lemak," lanjut pria ramah ini.
Buka sejak pukul 7 pagi hingga 3 sore, Cak Sugik bisa jadi pilihan tempat sarapan dan makan siang. Dalam sehari, Cak Sugik bisa menjual 100 porsi nasi pecel dan nasi rawon. Jumlah ini akan naik jadi 250 porsi di akhir pekan.
Kepada detikFood, Cak Sugik dan Tisani mengaku menyiapkan semua menu jualannya sendiri. Meski umur keduanya sudah di atas 60 tahun, Cak Sugik dan istrinya rela bangun pukul 2 pagi demi menyiapkan bahan-bahan pecel dan rawon. Penasaran cicip? Yuk, segera mampir!
Pecel Pincuk Cak Sugik
Area Kolam Renang Sektor 1, Bumi Serpong Damai
Telepon: 081388723575