.webp)
Makanan asli dari Betawi justru nyaris tak ditemui di tempat aslinya. Mpok Kuni tidak hanya menjual tapi sekaligus melestarikan kuliner Betawi dan memanfaatkan produk lokal dari sekitar kampungnya.
Penasaran untuk mencicip sajian lezat asli Betawi. Akhirnya berbekal GPS kami mencari alamat Warung Mpok Kuni yang berada di Gang Ismail kawasan Cipete Pinang, Tangerang. Setelah menyusuri jalanan yang cukup jauh, akhirnya kami sampai di perkampungan gang sempit. Walaupun sulit dicari, tapi tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh pelanggan yang rata-rata membawa kendaraan roda empat, terutama saat makan siang
Meskipun tempatnya luas, tapi Warung Mpok Kuni tampak sederhana. Warung ini berada di halaman rumah dengan bangunan memanjang tempat orang bersantap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warung ini sebenarnya sudah buka sejak saya belum lahir sekitar tahun 1986. Kemudian tahun 2006, saya membantu ibu untuk mengurus warung ini,” ujar Johan, selaku pengelola dan anak dari Mpok Kuni.
Gaya penyajian rumah makan ini berbeda dengan warung Betawi lain. Nampaknya penyajiannya mengadopsi rumah makan Minang, karena semua menu ditata dalam wadah baskom di atas meja panjang. Pengunjung bisa bebas memilih beberapa macam makanan yang diinginkan. Kemudian makanan yang dipesan akan disajikan dalam piring kecil dan di tata di meja Anda.
Tak perlu menunggu lama, pelayan sudah bersiap dan membawa piring berisi makanan yang ditata dikedua tangannya. Nasi hangat disajikan dalam bakul, lalapan hingga lauk pauk, semuanya tampak menggiurkan. Bagaimana tidak, ada sekitar 9 menu yang disajikan depan mata kami. Sedap dan menggoda!
Bukan mencicip lauk, kami justru tak sabar untuk menikmati dua jenis sambal racikan Mpok Kuni. Sambal gledek terlihat sangat menggiurkan, membuat air liur nyaris menetes. Aroma cabai menyengat dengan warna cerah yang kontras.
Campuran ulekan kasar cabai rawit merah dan hijau tampak di permukaan sambal dengan genangan kuah berwarna keruh oranye. Rasa pedasnya benar-benar menyengat. Diselingi rasa gurih tempe yang digerus bersama cabai, rasanya makin dahsyat.
Sedangkan sambal tauconya berwarna hijau menggoda. Jika sambal gledek tersaji segar, sambal yang satu ini justru dibuat dengan cara ditumis terlebih dahulu sehingga aromanya wangi Jejak minyak dengan rasa tauco dan bawang merah yang gurih sangat gurih nikmat.
Aneka tumisan dihargai Rp 15.000 per porsinya. Kami memesan tumis oncom bergaya rumahan khas Betawi. Oncomnya tidak dihancurkan halus, melainkan dipotong-potong dengan ukuran agak besar. Teksturnya lembut dengan jejak rasa bawang putih dan pedasnya cabai. Saat disuap dengan nasi hangat terasa 'kletusan' renyah lembut dari leunca yang dicampurkan.
Nah, bagi Anda pecinta sajian gurih cenderung asin bisa mencicip tumisan yang satu ini. Rebon alias udang kecil tersaji harum dengan tambahan potongan tomat hijau. Selain itu, ada juga cumi asin mini yang ditumis dengan bumbu gurih dan potongan cabai. Hmm, keduanya sangat cocok disantap dengan nasi hangat dan siraman sambal gledek super pedas plus petai bakar dan lalapan sayur.
Nah, kalau ke warung Betawi jangan lewatkan sajian tumis jengkol. Aroma jengkolnya sedap dengan dibumbui sambal balado gurih. Tekstur jengkolnya renyah nutty dan rasanya pahit. Nampaknya, jengkol yang digunakan adalah jengkol muda.
Sayur mangga jadi salah satu sayuran langka yang kami tunggu-tunggu. Kuahnya yang oranye bening berisi potongan tempe, jengkol, serutan mangga muda dan ulekan kasar cabai merah dan rawit hijau. Seruputan pertama terasa jejak rasa jengkol ringan dan gurih dengan semburat asam mangga yang sedap.
Belum puas? Coba pesan Pecak Gabus (Rp 35.000) yang super mantap. Gabus yang disajikan memiliki ukuran yang besar dan sangat segar. Kuahnya dihasilkan dari rebusan rempah dengan warna bening. Tapi jangan remehkan warna beningnya, karena justru rasanya pedas, gurih dan asam segar.
Saat disesap terasa hangat dengan paduan rasa jahe, lengkuas dan cabai yang kuat di kerongkongan. Sebagai garnish bumbu-bumbu tersebut termasuk bawang merah dan potongan cabai ditaburkan di atasnya.
Ikan gabus berukuran besar digoreng terlebih dahulu sehingga memiliki kulit yang garing tapi lembut saat disiram kuah. Tidak ada jejak rasa amis dalam ikan, tekstur dagingnya lembut saat dikoyak dengan rasa gurih. Pastinya jadi favorit Anda!
Hingga kini Mpok Kuni tetap menjaga citarasa seasli mungkin. Menurut Johan, putra mpok Kuni, rasa Betawi lebih menekankan pada rasa yang ringan dan menyegarkan di mulut. Warung Mpok Kuni ini juga menjadi salah satu warung yang ditunjuk sebagai pelestari kuliner di daerah Tangerang.
Setiap harinya ada beberapa menu yang berganti. Hal ini karena Mpok Kuni selalu memanfaatkan hasil tangkapan warga yang dijual kepadanya. “ Baik ikan gabus atau cere biasanya kita dapet dari warga kampung yang jual ke sini. Cere kalau musim hujan banyak, seperti kemarin kan hujan gede jadi ada yang jual ikan hampir 100 Kg tapi kita tetep terima, karena ikan ini kan musiman,” jelas Johan.
“Selain ikan, sayuran juga biasa kita tampung dari warga yang nanem. Kalau ga ada baru kita beli di pasar. Jadi kan cara ini juga bisa membantu warga sekitar untuk menjual hasil tangkapan atau tanaman kebunnya. Makanya kaya gabus harganya ngga tentu, kadang Rp 30.000 kadang Rp 35.000 tergantung besarnya ukuran gabus,” tambah pria berlogat Betawi ini.
Dijamin Anda masuk dalam keadaan lapar dan pulang kekenyangan saat datang ke warung ini. Semua hidangan ini berhasil mengobati rindu kami akan hidangan Betawi. Jangan lupa siapkan tissue atau handuk kecil untuk menyapu butiran keringat yang mengucur saat keenakan makan sambal geledek!
Warung Betawi Mpok Kuni
Gg. A. Ismail RT 01/05
Cipete Pinang, Tangerang
Telp: 081299243986
Buka: 09.00 - 18.00
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN