Restoran sushi ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Jakarta. Meski tak terletak di mal di tengah kota, kualitas hidangan, kenyamanan tempat, serta pelayanannya konon tak kalah dengan restoran sushi yang sudah memiliki banyak cabang.
Sushi Tengoku sudah berdiri sebelum restoran sushi ternama beroperasi di Jakarta, yakni sekitar tahun 1995. Setelah hampir 20 tahun beroperasi, restoran ini masih memiliki penggemar setia.
Penasaran ingin membuktikan kehebatan restoran legendaris ini, kamipun berkendara ke Radio Dalam, Jakarta Selatan. Ternyata saat kami ke sana plang restoran sedang dicopot, sehingga kami agak tersasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agedashi tofu (Rp 18.000) yang kami pilih sebagai hidangan pembuka disajikan hangat-hangat dengan aroma shoyu yang khas. Kuahnya yang encer dan berwarna cokelat, kombinasi dashi, mirin, dan shoyu, terasa asin.
Tofu lembut yang terdiri dari empat potong tampaknya sengaja tak dibumbui. Sebab, lapisan tepung renyah di luarnya sudah berbumbu. Belum lagi saat disantap bersama kuahnya yang bertabur daun bawang. Makin gurih dengan taburan katsuobushi di atasnya.
Berdasarkan rekomendasi pelayan restoran, kami memesan Sweeties Salmon Roll (Rp 50.000). Lima potong sushi gulung dituangi mayones, shoyu, dan serbuk cabai di atasnya. Hmm... Tampilannya tampak menggoda.
Saat dikunyah, terasa ledakan rasa gurih di mulut. Selain dari mayonesnya, salmon matang berwarna pink lembut yang mengelilingi sushi roll ini juga terasa gurih lembut. Isinya yang terdiri dari mentimun serut, potongan omelet, kani (crab stick imitasi), dan nori (lembaran rumput laut kering) membuat gulungan sushi-nya tampak gendut.
Penasaran dengan natto, akhirnya natto maki (Rp 30.000) pun turut kami pesan. Lima potong sushi gulung disajikan sederhana: nori membungkus nasi dengan natto, daun bawang yang dicincang halus, serta sedikit wasabi di tengahnya.
Natto, kedelai yang difermentasi, memang tergolong acquired taste. Warnanya cokelat, teksturnya licin, dan rasanya pahit. Saat ditarik, lendirnya yang lengket seperti benang elastis. Selain itu, ada sengatan pedas wasabi yang naik sampai ke hidung. Cukuplah kami mencicipinya sekali saja untuk pengalaman.
Meski juga menyajikan fusion sushi, restoran ini menawarkan pengalaman makan autentik Jepang. Suasana Negeri Sakura kental terasa sejak memasuki restoran. Bagian depannya yang diisi sofa-sofa berhadapan adalah area merokok. Di sini juga ada sushi bar, tempat chef meracik sushi.
Masuk ke dalam, ada area tatami atau tempat lesehan bertirai. Lukisan-lukisan Jepang klasik menghiasi dinding area tanpa asap rokok ini. Akuarium dan pohon-pohon imitasipun menambah keasrian ruangan. Sang pemilik sekaligus chef yang orang asli Jepang bolak-balik ke dapur dan meja pelanggan untuk memastikan semua pesanan sudah diantarkan.
Cangkirnyapun keramik dan berhias karakter kanji. Di sini ocha disajikan gratis dan bebas tambah. Selain itu, berbeda dengan restoran sushi kebanyakan, gari (acar jahe) di sini berwarna putih tanpa pewarna pink. Rasanya asam, dan tak pedas. Selesai makan, pelayan akan mengantarkan bon bersama sepiring semangka potong untuk mencuci mulut.
Harganya mungkin setara dengan restoran sushi di mal-mal besar. Namun, pengalaman bersantap autentik a la Jepang dengan kualitas hidangan yang prima membuat tempat ini patut dikunjungi para penggemar sushi di Jakarta.
Sushi Tengoku
Jl. Radio Dalam Raya No. F11-11A
Jakarta Selatan
Telepon: 021-7396940 / 7233973
Jl. Boulevard Raya LB 3 No. 19, Kelapa Gading
Jakarta Utara
Telepon: 021-4525181 / 4501493
(fit/odi)