Kedai Mancing: Aduh, Sedapnya Ikan Kuwe Bakar Sambal Mangga Gaya Makassar!

Kedai Mancing: Aduh, Sedapnya Ikan Kuwe Bakar Sambal Mangga Gaya Makassar!

- detikFood
Selasa, 04 Nov 2014 12:03 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta -

Selain berbagai hidangan berbahan daging sapi dan pisang. Makassar juga dikenal akan sajian seafood-nya. Ikan khas seperti kaci-kaci atau jenaha dibakar dengan bumbu sederhana, lalu dinikmati dengan berbagai sambal segar. Wah, sedapnya!

Tak begitu jauh dari Pintu 1 Taman Mini Indonesia Indah, Anda akan menemukan deretan rumah makan di sebelah kanan jalan satu arah ini. Salah satunya adalah Kedai Mancing yang tampak mencolok karena dominasi warna kuning serta kiosnya yang tergolong paling besar dibanding yang lain.

Melihat namanya, kami membayangkan sebuah rumah makan dengan kolam ikan di dalamnya. Pelanggan harus memancing dulu sebelum hasil tangkapannya diolah. Ternyata kami salah duga, karena tidak ada kolam ikan maupun alat pancing. Seafood-nya sendiri dibekukan di dalam freezer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau ingin mencoba sajian ikannya, lebih baik pilih langsung di freezer di bagian depan restoran untuk melihat ketersediaan jenis dan ukuran ikan. Ada ikan tongkol, bandeng, tanda-tanda, sampai kerapu dan kakap. Rupanya jenis-jenis ikan khas Makassar juga tersedia.

Semua ikan tersebut dibakar, kecuali kerapu yang juga bisa dibuat menjadi sup. Selain ikan, ada udang, cumi-cumi, kepiting atau rajungan, serta lobster. Seafood bisa ditimbang sebelum memutuskan memesannya untuk mengetahui harganya.

Seekor ikan kuwe (Rp 13.500 per 100 gram) berukuran sedang pesanan kamipun tersaji panas-panas di meja. Ikan yang dibelah membujur melebar ini beroles bumbu kemerahan dengan aroma bawang dan bakaran.

Lamat-lamat ada rasa asam manis seperti tomat. Rasa bumbu ini menyelimuti daging ikan yang gurih empuk. Citarasa ikan bakar khas Makassar memang dibuat sederhana atau minimalis karena disuguhkan dengan bermacam-macam sambal.

Empat jenis sambal terhidang di piring-piring kecil. Ada sambal tomat hijau dan cabai hijau, tomat merah dan cabai merah, mangga muda, serta colo-colo (sambal kecap). Tiga sambal pertama terasa asam, namun yang pasti semuanya pedas. Lidah makin merah jika ikan dan sambal disantap bersama nasi putih hangat (Rp 5.000 per porsi, disajikan di bakul stainless steel)!

Untuk santapan berikutnya, kami memilih udang (Rp 40.000) dimasak dengan saus tiram. Tampak udang jerbung cukup besar yang digoreng tanpa dikupas bermandikan kuah encer berwarna cokelat. Selain saus tiram, udang juga bisa dimasak dengan saus Padang, dibakar, serta digoreng tepung atau mentega.

Slurp! Kuah tiramnya terasa gurih ringan dengan rasa kaldu. Irisan tomat hijau, bawang putih, dan bawang bombai membuat rasanya lebih segar dan aromanya lebih wangi. Daging udang yang gurih empukpun dinikmati bersama irisan cabai merah besar serta paprika kuning dan merah.

Tempat makan ini memiliki area merokok yang dilengkapi kipas angin serta area nonrokok yang berpendingin ruangan. Karena restoran sedang ramai, butuh waktu lama sekadar untuk memesan.

Cita rasa hidangan yang kami pesan tak begitu istimewa. Namun, rumah makan ini bisa jadi tempat Anda melepas kangen dengan sajian Makassar yang jarang ditemui di Jakarta. Sebab, ada sop saudara serta hidangan berbahan sagu yakni kapurung dan sinonggi di sini!


Kedai Mancing Ikan Bakar Khas Makassar
Jl. Mabes Hankam 33, Ceger (dekat Pintu 1 Taman Mini Indonesia Indah)
Jakarta Timur
Telepon: 021-87781733 / 085219403733

(fit/odi)

Hide Ads