Ngeling-eling Mendoan Anget Kemepul Plus Sroto Sokaraja

Ngeling-eling Mendoan Anget Kemepul Plus Sroto Sokaraja

- detikFood
Kamis, 09 Agu 2012 16:28 WIB
Foto: www.detikfood.com
Jakarta - Godaan berpuasa adalah merindukan makanan yang sederhana. Seperti tempe mendoan yang hangat krenyes. Dicocol dengan sambal kecap rawit. Sedapnya tak terkira. Apalagi ditemani semangkuk sroto ayam Sokaraja yang hangat mengepul. Slruup..gurih kuahnya langsung memuaskan tenggorokan. Uenak tenan!

Gara-gara krisis kedelai dan tempe langka yang terjadi beberapa minggu lalu, bayangan tempe mendoan yang hangat menguasai pikiran terus-menerus. Maka di sore yang lumayan gerah, saya kembali mengunjungi warung tempe mendoan favorit, Mendoan Eling-eling dan Sroto Banyumas/ Sokaraja di kawasan Tebet.

Tak ada yang berubah dari warung makan yang masih memasang gambar semar di spanduk juga di dalam warung yang tak berapa luas. Di bagian pinggirnya terletak tempat menggoreng tempe mendoan yang nyaris tak pernah berhenti apalagi menjelang buka puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepotong menu berwarna merah memberikan pilihan aneka Sroto. Sroto Komplet Ati, ampela, ayam, daging), Sroto Istimewa (ati, ampela, ayam), Sroto Campur (ayam,daging), Sroto Ayam dan Sroto Daging. Juga ada sate ayam, daging sapi dan kambing, gecok, rujak kangkung dan tempe mendoan.

Kalau biasanya Dawet Ayu andalan warung ini yang selalu jadi favorit, maka kali ini Es Kunyit Asam yang jadi incaran saya. Selain manis asam rasanya racikan jamu khas Jawa ini juga berkhasiat. Tak perlu menunggu lama semangkuk sroto ayam (Rp. 16.000,00), 5 tempe mendoan (Rp.20.000,00) plus segelas es kunyit asampun tersaji di meja kayu panjang.

Tentu saja tempe mendoan, yang merupakan sajian tempe khas Sokaraja, Banyumas dan Purwokerto. Tak banyak penjual tempe mendoan yang enak di Jakarta. Tempenya dibuat dari tempe yang dibentuk lebar tipis sehingga butiran kedelainya akan terasa renyah saat dikunyah.

Tempe ini dicelup adonan tepung yang diberi bumbu bawang, garam dan ketumbar serta daun bawang yang diiris halus. Menggorengnya juga tidak sampai kering alias setengah matang. Kalau dikunyah akan terasa aroma terigu yang setengah basah.

Tempe mendoan yang lebar dengan lapisan tepung yang keriting kekuningan masih panas mengepul. Menebarkan aroma gurih wangi. Ah, dikunyah hangat dengan cabai rawit hijau, rasanya makin enak karena semburat pedas gurih. Sambal rawit kacang yang tersedia untuk srotopun saya bubuhi sedikit kecap manis. Ternyata jadi cocolan asyik tempe mendoan ini.

Tampilan srotonya tak banyak berubah. Kuahnya nyaris meluber, dengan potongan kerupuk merah yang menyembul di sela-sela suwiran ayam. Kaldunya bening gurih, tak terlalu asin. Suwiran ayam, tauge pendek pun cukup banyak mengisi sroto ini.

Sambal kacang cabai rawit merupakan sambal khas sroto ini. Setelah ditambah sambal ini plus sedikit kecap manis, srotopun makin nikmat. Ada sedikit rasa pedas manis mengiringi rasa gurihnya yang kuat. O,ya sroto bisa dinikmati dengan lontong atau nasi putih.

Segelas kunyit asam (Rp.15.000) yang disajikan dengan potongan es batu menjadi teman menyantap sroto yang sedap ini. Rasa manis gula merah dan asam dari asam Jawa membilas jejak gurih di mulut. Tak salah pilihan ini. Nyatanya saya bersendawa, mengeluarkan gas dalam lambung dengan sukses! Sedep tenan! Selamat berbuka!

Sroto & Mendoan Eling-eling Banyumas-Sokaraja
Jl. Lapangan Roos, Tebet
Jakarta Selatan
Telepon: 021-8308662, 8293415








(odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads