Tradisi Weri Mata Nii Digelar Masyarakat Flores Saat Masa Tanam Padi

Nasi Nusantara Autentik

Tradisi Weri Mata Nii Digelar Masyarakat Flores Saat Masa Tanam Padi

Devi Setya - detikFood
Jumat, 14 Agu 2020 10:00 WIB
Rice fields in Bali
Foto: Getty Images/iStockphoto/Franklin Konaraki
Jakarta -

Padi dianggap bahan makanan terpenting, tak heran kalau makanan pokok ini diperlakukan istimewa. Tak terkecuali saat masa tanam yang dirayakan dengan meriah.

Beberapa masyarakat daerah punya ritual khusus saat mulai menanam padi. Proses penanaman benih padi ini jadi kegiatan sakral, termasuk bagi masyarakat Flores.

Masyarakat Flores punya tradisi tanam padi yang dikenal dengan sebutan weri mata nii. Dalam bahasa Flores, weri artinya tanam, sementara mata nii artinya benih. Jadi prosesi adat ini dilakukan khusus saat menjelang masa tanam padi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Weri mata nii adalah tradisi warisan leluhur yang sudah dijalankan secara turun temurun. Tidak ada yang tahu pasti kapan tradisi ini mulai dilakukan tapi hingga kini masyarakat masih menganggap kegiatan ini sebagai upacara sakral.

Baca juga : Berebut Ayam dan Makan Ketan, Kuliner Dalam Tradisi Pernikahan Tradisional

ADVERTISEMENT

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tradisi unik weri mata nii yang dilakukan saat mulai masa tanam benih padi di Flores.

1. Seluruh warga bergotong royong

Rice fields in BaliRice fields in Bali Foto: Getty Images/iStockphoto/Franklin Konaraki


Rangkaian ritual tanam benih ini dilakukan sejak pagi hari. Masyarakat dari Suku Gunung di Flores berbondong-bondong menuju sawah. Semua kalangan mulai pria dan wanita, anak-anak hingga orang tua berkumpul di area lapang di dekat sawah.

Masyarakat sudah siap membawa benih padi yang disebut woja untuk selanjutnya ditanam secara beramai-ramai. Sebelum memulai acara, kepala suku lebih dulu melakukan ritual. Kepala suku atau orang yang dituakan akan menuju area sudut lahan sawah.

Di sini sudah disediakan ayam dan babi sebagai sesaji yang ditujukan kepada Sang Pencipta Alam Semesta. Dalam ritual ini juga tetua adat akan melakukan ritual pembagian lahan.

2. Setiap warga punya peran masing-masing

Para pemuda masyarakat akan berkumpul dan memegangi ayam. Tetua adat akan menyembelih ayam, lalu diikuti dengan penyembelihan babi.

Selanjutnya ada prosesi mengumpulkan benih padi di dekat pohon adat. Benih ini lalu diputar ke arah atas di area sawah tempat menanam padi. Dalam ritual ini juga tetua adat menuangkan air tuak khas Flores. Ritual ini juga dilakukan saat warga akan mulai menanam jagung.

Proses ini berlangsung sehari penuh, setiap warga membawa bekal yang dikemas dalam wadah rantang. Jelang siang, warga akan menyantap makanan bersama.

3. Ritual masih dilakukan sampai padi tumbuh

Rice fields in BaliSawah padi Foto: Getty Images/iStockphoto/Franklin Konaraki


Ritual weri mata nii tidak berakhir saat padi mulai ditanam. Ada rangkaian acara lain yang terus dilakukan sampai padi mulai tumbuh dan berisi. Rangkaian acara ini bertujuan sebagai pengharapan kepada Sang Pencipta agar padi yang ditanam bisa tumbuh subur dan hasil panennya berlimpah.

Ritual ini diiringi tradisi Raut Kalang yakni warga bergotong royong membersihkan rumput yang tumbuh di sekitar padi. Selanjutnya juga ada Umbrio yang dipresentasikan dengan kegiatan tarik tambang adat.

Berbeda dengan tarik tambang dalam lomba Hari Kemerdekaan, di sini pria dan wanita akan memakai pakaian adat lengkap dengan ikat kepalanya. Diiringi lagu adat, warga akan berkeliling sambil memegang tali tambang.

4. Padi ditanam di lahan kering

Ritual ini dilakukan setiap kali warga hendak membuka lahan kering yang baru akan ditanami padi. Prosesi ini tidak digelar setiap tahun, hal inilah yang menjadi kekhawatiran banyak warga.

Warga Flores di Manggarai Timur mulai kehilangan lahan kosong karena maraknya pembangunan perkotaan. Lahan kering selalu jadi pilihan karena ritual ini sekaligus pengharapan agar lahan ini bisa tumbuh subur dan menghasilkan beras berkualitas.

Baca juga : 7 Kue Ini Selalu Ada Dalam Upacara Tradisional di Beberapa Daerah Indonesia

5. Ciri khas beras asal Flores

Rice fields in BaliRice fields in Bali Foto: Getty Images/iStockphoto/Franklin Konaraki

Flores memang bukan daerah utama penghasil beras, tetapi hasil beras dari kawasan ini punya kualitas yang bisa diandalkan. Beras asal Flores kebanyakan hanya dikonsumsi oleh kalangan sekitar karena jumlah produksinya juga masih terbatas.

Bibit padi yang ditanam warga juga masih merupakan bibit yang biasa. Kini pemerintah mulai gencar memberikan pelatihan penanaman padi unggulan pada masyarakat Flores. Tujuannya agar produksi beras Flores semakin meningkat dan kualitasnya juga semakin bagus.

Di Flores kini mulai banyak pengembangan bibit padi jenis Galur 88, IF 8 dan IF 17. Bibit padi ini berasal dari Bogor dan diujicoba dengan pupuk organik.




(dvs/odi)

Hide Ads