Menjadi negara kepulauan tentunya Indonesia memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Tradisi tersebut dilakukan dalam acara-acara sakral seperti pernikahan. Sebagian besar dipengaruhi oleh budaya lokal.
Tradisi pernikahan di berbagai daerah di Indonesia ini terbilang unik karena melibatkan beberapa makanan khas di dalamnya. Tak hanya sekedar kuliner, tradisi pernikahan itu juga memiliki makna dibaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Adat Jawa
Foto: Istimewa
|
Seperti yang sedang viral baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan masyarakat tengah menukar pecahan genting untuk mendapat segelas es cendol. Video tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh netizen dengan akun @nuricahyo_.
Kepada detikcom (15/1) Nuri Cahyo menjelaskan bahwa penukaran pecahan genting dengan es cendol merupakan tradisi pernikahan di adat Jawa. Tradisi pernikahan tersebut dikenal dengan nama Dodol Dawet Kreweng.
Tradisi pernikahan tersebut sudah sejak dulu dan masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa. Antara genting dan es cendol juga memiliki makna dibaliknya. Genting melambangkan kemakmuran, sementara es cendol melambangkan memiliki keturunan yang banyak.
Nuri Cahyo juga menjelaskan bahwa es cendol tersebut disediakan untuk masyarakat sekitar. Siapa aja bisa mendapatkan es cendol tersebut asalkan memiliki pecahan genting.
2. Adat Sunda
Foto: Istimewa
|
Masyarakat Sunda, Jawa Barat juga memiliki tradisi pernikahan yang unik seputar hal kulinernya. Tradisi pernikahan tersebut dikenal dengan nama Patarik-tarik Bakakan. Dalam prosesinya sepasang pengantin yang sudah melakukan akad harus menyiapkan ayam panggang utuh.
Ayam panggang itu kemudian dipegang oleh sepasang pengantin tersebut. Lalu, kedua mempelai nantinya akan menarik-narik ayam panggang. Tarik-tarikan ayam panggang itu membuat ayamnya menjadi terbelah dua.
Setelah itu ayam panggang dapat dimakan bersama-sama. Dalam tradisi pernikahan ini juga memiliki makna di baliknya. Masyarakat Sunda percaya bahwa salah satu mempelai yang mendapat ayam panggang dengan ukuran besar, akan membawa kesejahteraan dalam hidup.
Selain itu, tradisi pernikahan dengan saling menarik itu dijadikan sebagai pengingat bahwa kedua mempelai dalam berumah tangga nantinya harus saling mendukung dan bekerjasama untuk hubungan yang harmonis.
Baca Juga : Keren! Pasangan Ini Sajikan Makanan dari Limbah di Pesta Pernikahan Mereka
3. Adat Bengkulu
Foto: Istimewa
|
Bengkulu, Sumatera Barat memiliki tradisi pernikahan seputar kuliner yang dikenal dengan sebutan Malam Makan Ketan. Sesuai namanya, dalam prosesi tradisi pernikahan tersebut yaitu melakukan makan malam bersama dengan menu ketan.
Tradisi pernikahan malam makan ketan itu dilakukan sebelum kedua mempelai melangsungkan resepsi. Malam makan ketan selalu dilakukan di rumah mempelai pria.
Di saat itu juga dilakukan semacam diskusi dengan ketua adat untuk menemukan kepanitiaan resepsi. Sambil diskusi, mereka juga sambil menikmati ketan yang sudah disediakan oleh keluarga dari mempelai pria
Setelah ditentukan, nantinya ketua adat dan kerabat dari mempelai pria ramai-ramai mendatangi rumah mempelai wanita untuk meresmikan acara pertunangan secara adat dan tradisi.
4. Adat Palembang
Foto: Istimewa
|
Di Palembang ada tradisi pernikahan yang disebut 'Ngidang'. Dalam adat mereka, tradisi pernikahan tersebut dilakukan dengan menghidangkan berbagai makanan untuk para tamu dalam acara pernikahan.
Berbagai makanan tersebut disajikan di atas nampan besar yang bisa dinikmati sebanyak 8 orang. Nampan tersebut biasanya disajikan dalam jumlah yang banyak. Sehingga masyarakat berkerumun sambil duduk lesehan untuk menikmati makanannya.
Makanan tersebut ada mulai dari nasi putih, iwak atau lauk-pauk berupa opor, ayam kecap, rendang. Lengkap dengan pulur yang terdiri dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan tersebut kemudian ditata sesuai dengan aturan.
Penataan iwak harus berdampingan dengan pulur. Hal tersebut memiliki makna agar berupa tata krama. Sehingga tamu yang makan tidak perlu mengulurkan tangan terlalu jauh untuk mendapatkan lauk-pauk dan sayuran. Tradisi ini juga dapat mempererat tali persaudaraan.
5. Adat Minang
Foto: Istimewa
|
Pernikahan dengan adat Minang memiliki tradisi yang disebut 'Makan Bajamba'. Tradisi tersebut biasa dilakukan di acara-acara tertentu yang bersifat sakral. Salah satunya pada acara pernikahan masyarakat di sana.
Tradisi pernikahan tersebut dilakukan dengan makan bersama sambil duduk lesehan dengan sanak saudara dan masyarakat sekitar. Dalam tradisi tersebut orang-orang mengharuskan makan dengan tata cara yang baik sesuai peraturan.
Peraturan tersebut mengharuskan mereka makan tanpa berantakan. Selain itu posisi duduk juga diatur sesuai dengan tata krama saat sedang makan. Makanan yang disajikan juga harus habis untuk menghindari mubazir.
Biasanya sebelum tradisi pernikahan ini dilakukan, para tamu lebih dulu dihibur dengan pertunjukan seni. Baru kemudian makan bersama dimulai. Dalam tradisi ini dapat mempererat hubungan antar sesama agar tidak ada perselisihan.
Baca Juga : 5 Fakta di Balik Pesta Nikahan Viral Mirip Festival Kuliner