.webp)
Berdasarkan keterangan mantan chef pribadi Kim Jong-Il, Kenji Fujimoto, Kim Jong-Un punya selera makan yang sama seperti sang ayah. Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu amat menyukai steak, sushi, dan Cristal champagne.
 Foto: Istimewa |
Khusus untuk champagne, Kim Jong-Un sanggup menghabiskan dua botol champagne itu dalam sekali minum. Kebiasaan minum Kim Jong-Un ini sudah jadi rahasia umum. Kim Jong-Un rela menghabiskan uang miliaran rupiah hanya untuk membeli minuman beralkohol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, dikutip dari Mirror UK (17/9), Kim Jong-Un juga penggemar berat keju. Hal itu dimulai saat Kim Jong-Un menuntut ilmu di Switzerland. Saking sukanya, Kim Jong-Un bahkan pernah memerintahkan salah satu stafnya untuk mengikuti kursus pembuatan keju selama tujuh bulan di National Dairy Industry College, Prancis.
 Foto: Istimewa |
Untuk jenis kejunya, Kim Jong-Un amat menyukai keju Emmental yang diimpor dari Swedia. Kecintaannya pada keju jenis itu makin terlihat usai dirinya diberitakan terlalu banyak mengonsumsi keju jenis tersebut.
Padahal keju merupakan salah satu bahan makanan tinggi lemak yang mengandung cukup banyak kalori. Dikutip dari Weight Loss Resource, dalam 100 gram keju Emmental mengandung sekitar 369 kalori. Tak heran, pada tahun 2015, Kim Jong-Un mengalami kelebihan bobot.
Sama seperti Kim Jong-Un, Donald Trump juga penggemar makanan berlemak sekaligus tinggi kalori. Trump bahkan terang-terangan mengaku sebagai pencinta Big Mac milik McDonald's.
 Foto: Istimewa |
Banyak media yang memberitakan bahwa Donald Trump biasa membeli dua porsi Big Mac, dua fillet ikan, dan choco malted di gerai cepat saji itu.
Berkat pola makannya ini, awal Maret 2018 lalu Trump diharuskan untuk diet. Dokter Kepresidenan AS, Ronny Jackson mengakui bahwa Trump mengalami kelebihan berat badan. Saat itu, dengan tinggi badan 190 cm dan berat badan Donald Trump mencapai 108 kilogram. Karenanya Trump perlu mengurangi kalori, lemak dan karbohidrat dalam tubuhnya.
 Foto: Istimewa |
Ali-alih berhasil turunkan berat badan, pertengahan Februari lalu Trump justru dikabarkan mengalami kenaikan berat badan sebesar 2 kilogram. Dalam pemerikasaan terbaru yang dilakukan Dokter Kepresidenan Gedung Putih, Sean Conley, berat badan Trump mencapai 110 kg.
Tentu saja hal itu disebabkan lantaran Trump tetap melahap sajian favoritnya. Ia lebih memilih untuk menyantap aneka junk food seperti burger, pizza, hingga ayam goreng dari berbagai restoran cepat saji.
Baca juga:Punya Pola Makan Tak Sehat, Donald Trump Terancam Obesitas (dwa/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN