Wadah Dari Daun Pisang
Kamis, 28 Apr 2005 10:30 WIB

Jakarta - Meskipun aneka piring dan mangkuk kini tampil dalam desain dan bahan modern, wadah dari daun pisang tetap eksotik. Bisa dipakai untuk memberi sentuhan etnik saat berpesta. Jenisnya sangat beragam, harganya murah, alami dan disposable. Kenali satu persatu bentuk dan fungsinya sebelum keburu punah!Jenis Daun Pisang: Sejak dahulu kala daun pisang dikenal sebagai pembungkus alami untuk makanan tradisional di tanah air kita. Kecuali tahan bocor, mudah didapat, daun pisang juga memberi aroma harum yang khas pada makanan, terutama makanan yang disajikan hangat. Agar daun pisang tak mudah robek atau pecah saat dilipat atau dipotong, pakailah daun pisang batu. Jenis daun pisang ini lebih lemas atau lentur dan sedikit lebih tipis dibandingkan jenis daun pisang lain. Jika memakai daun pisang lain, jangan langsung dipakai, angin-anginkan atau jemur sebentar hingga agak layu baru potong atau lipat. Jangan lupa, cuci dengan air bersih dan lap hingga kering sebelum dipakai sebagai pembungkus makanan.Takir: Bentuknya segi empat panjang, mirip perahu. Takir bisa dipakai untuk manaruh makanan berkuah kental, untuk wadah jajanan yang dikukus atau aneka lauk-pauk kering. Untuk membuatnya, siapkan 2 potong daun pisang berukuran sekitar 12x 20 cm, lipat kedua ujungnya ke arah dalam dan semat dengan lidi. (gambar: kanan bawah)Sudi: Bentuknya bundar, kecil dengan cekungan kecil di tengah sehingga tidak akan jatuh jika diletakkan di meja atau diisi. Sudi biasanya dipakai untuk tempat klepon, aneka sambal dan lauk pelengkap lainnya. Untuk membuatnya, siapkan 2 potong daun pisang ukuran sekitar 12 x 18 cm, lipat ke arah dalam salah satu sisinya dengan kemiringan sekitar 45 derajat, semat dengan lidi, tekan bagian runcing di bagian bawahnya lalu gunting membentuk lingkaran. (gambar:kiri bawah)Pincuk: Wadah ini paling populer karena paling mudah dan sering dipakai. Biasa dipakai sebagai pengganti piring untuk makan nasi berkuah dan tanpa kuah. Agar penyajiannya mudah dipegang, taruh pincuk di atas mangkuk mungil sehingga makanan bisa disantap tanpa memegangi pincuknya. Cara membuatnya, saipakn 2 lembar daun pisang berukuran sekitar20 x20cm, tumpuk jadi satu (dengan bagian berlilin saling berhadapan), lalu lipat salah satu sisinya dengan kemiringan sekitar 120 derajat, semat dengan lidi lalu gunting ujungnya hingga rapi. (gambar kiri atas)Sami: Merupakan selembar atau dua lembar daun pisang yang dipotong bundar. Diameternya tergantung dari wadah yang akan dialasinya. Alasnya bisa berupa piring atau piring cekung. Wadah ini termasuk yang paling sering dipakai karena mudah dibuat. Bentuk pola bundar dengan ukuran piring yang akan dipakai, di atas selembar daun pisang lalu gunting. (gambar: kanan atas)
(Odi/)