Jamu tradisional kembali menjadi tren, terutama bagi gen Z yang ingin hidup lebih sehat. Banyak yang membagikan momen minum jamu sebagai bentuk 'healing'.
Di media sosial, video orang menikmati jamu usai bekerja keras menjadi tontonan populer. Jamu kini bukan sekadar minuman, tapi juga gaya hidup sehat.
Netizen memanfaatkan jamu sebagai pengobatan alami untuk menghilangkan lelah dan menjaga daya tahan tubuh. Rasanya yang unik dan aroma rempah membuat jamu diminati berbagai kalangan.
Selain bermanfaat untuk tubuh, tren ini juga menghidupkan kembali budaya minum jamu khas Indonesia. Banyak yang mulai mencoba berbagai jenis jamu sesuai kebutuhan kesehatan, terutama pada gen Z.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 jenis jamu tradisional yang kaya khasiat:
1. Beras Kencur
Beras kencur adalah jamu tradisional yang banyak digemari karena rasanya manis dan menyegarkan. Jamu ini dibuat dari racikan kencur, asam jawa, gula mewah, dan gula pasir.
Jamu ini sering diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan nafsu makan, tapi juga cocok untuk orang dewasa. Kencur bersifat analgesik sehingga bisa menghilangkan pegal dan membuat tubuh bugar.
Saat lelah, minum jamu ini bisa menambah energi dan menyegarkan badan. Telaah pengabdian masyarakat dalam jurnal Reswara (2024) juga menyebut kurkumin mampu meredakan peradangan dan stres oksidatif.
2. Brotowali
Jamu brotowali, atau disebut pahitan, adalah jamu tradisional khas Indonesia. Rasanya memang pahit, tapi khasiatnya untuk kesehatan tak main-main, seperti yang ditemukan dalam jurnal Kedokteran Universitas Lampung (2015).
Brotowali mengandung alkaloid barberin dan columina yang berperan membunuh bakteri. Zat pikroretin juga ada, merangsang kerja urat saraf dan memberi rasa pahit khas brotowali.
Minum jamu ini dapat melancarkan sistem pernapasan dan melindungi tubuh dari virus. Nutrisi lain yang terkandung antara lain glikosida, harsa, pati, palmatin, hingga kolulin.
(raf/dfl)