Siapa sangka, suhu minuman yang dikonsumsi sehari-hari ternyata bisa berdampak lebih dari sekadar memuaskan dahaga. Hal ini juga berlaku pada suhu secangkir kopi.
Penelitian terbaru dari San Diego State University yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition menunjukkan kalau suhu minuman, termasuk kopi berpotensi memengaruhi kesehatan mental dan pencernaan.
Studi yang melibatkan lebih dari 400 responden ini menemukan kalau konsumsi minuman dingin, terutama saat cuaca panas, dapat meningkatkan kecemasan dan ketidaknyamanan.
Sebaliknya minuman hangat seperti kopi terbukti lebih menenangkan, terutama saat musim dingin dengan manfaat yang terasa pada kualitas tidur dan sistem pencernaan.
Dilansir dari Sprudge (02/11/2025), berikut penjelasan tentang suhu minuman hingga kaitannya dengan secangkir kopi.
1. Penelitian Terbaru Tentang Suhu Makanan dan Minuman
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan suhu minuman yang dikonsumsi dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan pencernaan seseorang.
Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dari San Diego State University dan dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition. Dalam studi ini, lebih dari 400 orang dewasa sehat di Amerika Serikat dilibatkan melalui survei bertajuk Healthy Aging Survey.
Responden terdiri dari kelompok keturunan Asia dan kulit putih yang jumlahnya hampir sama. Mereka diminta melaporkan pola konsumsi makanan atau minuman panas dan dingin, serta gejala kesehatan seperti depresi, kecemasan, insomnia dan gangguan pencernaan.
2. Hasil Penelitian dan Observasi
Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor penyerta, peneliti menemukan konsumsi minuman dingin pada musim panas berkaitan dengan peningkatan kecemasan dan rasa tak nyaman di perut di kalangan responden keturunan Asia. Sebaliknya, responden kulit putih yang mengonsumsi minuman panas pada musim dingin lebih jarang mengalami gangguan tidur serta kembung.
Dalam kelompok keturunan Asia, responden keturunan Tionghoa yang jarang mengonsumsi makanan atau minuman dingin cenderung mengalami lebih sedikit gangguan kesehatan. Sebaliknya, responden keturunan India menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara konsumsi makanan atau minuman dingin dengan berbagai keluhan kesehatan.
Peneliti juga mencatat bahwa temuan ini lebih jelas terlihat pada individu yang memiliki kondisi tangan dingin, yang dapat menjadi indikator sirkulasi darah yang kurang optimal.
"Dalam pengobatan tradisional China dan Ayurveda, konsumsi makanan atau minuman dingin diyakini tidak menyehatkan, terutama pada musim dingin. Sebaliknya, minuman panas dianggap lebih bermanfaat," tulis para peneliti dalam laporan mereka.
Simak Video "Studi China: Banyak Makan Gorengan Bisa Terkait dengan Depresi"
(sob/adr)