Konsumsi kopi berlebihan perlu diwaspadai terkait efek samping yang ditimbulkan. Misalnya pada ibu hamil yang bisa menyebabkan risiko kesehatan serius pada janin.
Konsumsi kafein selama masa kehamilan kerap menjadi topik yang banyak diperbincangkan, terutama karena risiko yang dapat meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Meski sebagian besar ibu hamil sudah mengetahui pantangan selama masa kehamilan seperti menghindari alkohol, merokok, atau konsumsi makanan mentah, tapi bahaya kafein pada ibu hamil kerap luput dari perhatian. Padahal hasil sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi kafein dalam jumlah tinggi bisa berdampak serius terhadap kesehatan janin.
Dilansir dari Stylist UK (03/08/2025), berdasarkan pedoman dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), ibu hamil disarankan untuk membatasi asupan kafein maksimal 200 miligram per hari. Jumlah ini setara dengan 2 cangkir kopi instan, 1 cangkir kopi saring (140 mg), atau 3 cangkir teh.
Minuman ringan seperti minuman bersoda dan makanan yang mengandung cokelat juga memiliki kafein, meski dalam jumlah yang lebih kecil. Maka dari itu penting bagi ibu hamil untuk memperhitungkan keseluruhan asupan dari berbagai sumber.
Terlalu banyak konsumsi kafein saat hamil rupanya bisa berdampak serius pada perkembangan janin. Beberapa risiko yang bisa muncul antara lain berat badan bayi yang rendah saat lahir. Lalu pertumbuhan janin yang terhambat sampai meningkatnya risiko keguguran.
Hal ini karena kafein bisa menyempitkan pembuluh darah di rahim dan plasenta, yang akhirnya mengurangi aliran darah ke bayi. Bahkan ada penelitian yang menyebut konsumsi kafein berlebih bisa meningkatkan risiko bayi lahir mati (stillbirth).
Tak hanya itu, efeknya juga bisa terasa dalam jangka panjang. Misalnya, anak-anak yang ibunya sering minum kafein saat hamil cenderung punya tinggi badan yang lebih pendek saat mereka berusia 4-8 tahun.
Menjelang akhir kehamilan, tubuh ibu hamil akan semakin lambat memproses kadar kafein. Kalau di trimester pertama kafein bisa hilang dari tubuh dalam waktu sekitar lima jam, di trimester ketiga waktu ini bisa molor hingga 18 jam. Artinya kafein menetap lebih lama di tubuh dan bisa meningkatkan risiko pada janin, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Para ahli menyarankan sebaiknya ibu hamil mulai mengurangi asupan kafein sejak awal kehamilan. Bahkan kalau bisa dihindari sama sekali. Kopi tanpa kafein atau minuman herbal bisa jadi alternatif yang lebih ramah untuk ibu hamil.
Sebagian dokter memang masih memperbolehkan satu cangkir kopi sehari. Tapi intinya, ibu hamil tetap harus bijak dan tahu batasan jika mengonsumsi kopi atau minuman lainnya yang mengandung kafein.
Kalau tubuh terasa lelah, daripada mengandalkan kopi lebih baik coba istirahat sebentar atau tidur siang. Dengan memahami risikonya dan lebih hati-hati dalam memilih minuman, ibu hamil bisa tetap sehat sambil menjaga pertumbuhan si kecil tetap optimal di sepanjang kehamilan.
Simak Video "Video: Makan Bergizi Gratis Buat Bumil Wilayah Jakarta Dimulai 9 Januari"
(sob/adr)