Bahaya! Ini 5 Efek Samping Minum Kopi Campur Minuman Berenergi

Ngopi Yuk!

Bahaya! Ini 5 Efek Samping Minum Kopi Campur Minuman Berenergi

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 29 Okt 2025 07:00 WIB
Slurrp! 5 Racikan Kopi Hitam Nol Kalori yang Cocok Untuk Diet
Foto: Getty Images/Narong KHUEANKAEW
Jakarta -

Tren mencampur kopi dengan minuman berenergi makin populer, tetapi bisa berisiko bagi tubuh. Ternyata bahayanya sampai berisiko overdosis kafein.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kopi berkembang begitu pesat. Tak hanya disajikan dengan susu, gula, atau rempah, kini muncul tren baru yang lebih ekstrem yaitu mencampurkan kopi dengan minuman berenergi.

Inovasi ini muncul dari keinginan sebagian orang untuk mendapatkan dorongan tenaga ekstra, terutama sebelum beraktivitas berat atau bekerja lembur. Campuran ini dianggap mampu meningkatkan fokus dan stamina dengan cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, di balik tren tersebut, banyak ahli kesehatan menyoroti bahaya yang bisa muncul dari kombinasi dua minuman tinggi kafein ini. Meskipun efek segar seketika terasa, tapi risiko jangka panjangnya bisa mengganggu fungsi tubuh, terutama jantung dan sistem saraf.

Berikut ini 5 efek samping campuran kopi dan minuman berenergi menurut beberapa sumber:

Sering Buang Air Kecil Setelah Minum Kopi? Ternyata Ini AlasannyaKonsumsi kopi dengan campuran minuman berenergi dapat menjadi sumber asupan kafein berlebih. Foto: iStock

1. Dosis Ganda Asupan Kafein

Kopi dan minuman berenergi sama-sama merupakan sumber utama kafein. Saat dikonsumsi bersamaan, kandungan kafeinnya bisa melampaui batas aman harian yang direkomendasikan, yaitu sekitar 400 mg untuk orang dewasa sehat.

ADVERTISEMENT

Bayangkan jika secangkir kopi mengandung 100 mg kafein, dan satu kaleng minuman berenergi memiliki 150-200 mg, maka menggabungkannya berarti mengonsumsi lebih dari separuh batas aman hanya dalam satu kali minum. Kelebihan kafein dalam tubuh bisa menimbulkan gejala tidak nyaman seperti jantung berdebar, tremor, hingga gangguan pencernaan.

Dalam jangka panjang, konsumsi berlebihan dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan ketergantungan kafein. Tubuh akan terus menuntut dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek segar yang sama, sehingga menciptakan siklus tidak sehat yang sulit dihentikan.

2. Gangguan Detak Jantung dan Tekanan Darah

Kafein adalah stimulan yang meningkatkan aktivitas sistem saraf. Saat kadar kafein dalam tubuh terlalu tinggi, efeknya bisa langsung terasa pada sistem kardiovaskular.

Detak jantung meningkat tajam, disertai lonjakan tekanan darah yang dapat membahayakan, terutama bagi penderita hipertensi atau penyakit jantung. Kondisi ini membuat jantung bekerja di luar kapasitas normalnya.

Beberapa laporan medis bahkan menunjukkan kasus pingsan atau kehilangan kesadaran setelah mengonsumsi kombinasi kopi dan minuman berenergi dalam jumlah besar. Selain itu, efek stimulasi yang berlebihan dapat menimbulkan rasa gelisah dan sulit bernapas.

3. Dampak Mental yang Negatif

Terlalu banyak asupan kafein tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak besar pada kondisi mental. Kombinasi kopi dan minuman berenergi dapat memicu kegelisahan, stres, dan bahkan serangan panik bagi sebagian orang.

Rasa gugup berlebihan dan kesulitan fokus adalah gejala umum akibat stimulasi berlebih pada sistem saraf. Secara fisik, efeknya bisa berupa tremor halus, sakit kepala, dan gangguan tidur yang signifikan.

Konsumsi jangka panjang juga bisa memengaruhi keseimbangan hormon stres seperti kortisol. Kadar kortisol yang tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan daya tahan tubuh, memperburuk suasana hati, dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan kronis.

3 Perbedaan Es Kopi, Cold Brew, dan Kopi Nitro yang Sama SegarTambahan zat aditif di dalam kopi dan minuman berenergi berbahaya untuk tubuh. Foto: Istimewa

4. Bahan Tambahan Berlebih

Sebagian besar minuman berenergi mengandung gula dalam jumlah tinggi dan bahan tambahan seperti taurin atau guarana. Ketika dicampur kopi, kombinasi gula dan kafein ini menciptakan lonjakan energi instan yang hanya bertahan singkat.

Setelah itu, tubuh akan mengalami sugar crash, kondisi ketika kadar gula darah turun drastis sehingga menyebabkan lemas dan pusing. Selain gula, kandungan bahan perangsang tambahan juga memperkuat efek kafein.

Zat-zat seperti guarana bisa menggandakan kadar kafein tanpa disadari, membuat tubuh semakin sulit menyeimbangkan ritme jantung dan tekanan darah. Hal ini menambah beban bagi organ vital, terutama hati dan ginjal yang berperan dalam metabolisme zat tersebut.

5. Risiko Dehidrasi

Kafein bersifat diuretik, artinya dapat meningkatkan produksi urin dan mempercepat kehilangan cairan dari tubuh. Ketika kopi dan minuman berenergi diminum bersamaan, efek diuretiknya menjadi lebih kuat.

Akibatnya, tubuh berisiko mengalami dehidrasi, terutama jika dikonsumsi sebelum atau sesudah aktivitas fisik intens. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan gangguan konsentrasi.

Dalam kondisi ekstrem, kehilangan cairan berlebih bisa mengganggu keseimbangan elektrolit dan menyebabkan kram otot. Banyak orang tidak menyadari bahwa rasa haus yang muncul setelah minum kopi dan minuman berenergi justru merupakan tanda tubuh mulai kekurangan cairan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads