Meskipun enak, tapi tidak semua seafood aman dikonsumsi. Beberapa jenis seafood sebenarnya lebih baik dihindari karena berisiko untuk kesehatan hingga kelestarian lingkungan
Seafood digemari banyak orang karena rasanya enak dan menawarkan banyak manfaat sehat. Meskipun klaim tersebut tidak salah, tetapi tetap perlu hati-hati ketika mencicipi seafood. Pasalnya, konsumsi beberapa jenis seafood kurang bagus untuk kesehatan, budi daya hewan itu sendiri, sampai keberlanjutan lingkungan.
Melansir Candid Joy (26/11/2024), berikut 5 jenis seafood yang perlu dihindari konsumsinya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tuna sirip biru
![]() |
Ikan tuna termasuk salah satu ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang menyehatkan tubuh. Jenisnya beragam, salah satu yang sering dijadikan sushi dan sashimi yaitu jenis bluefin atau tuna sirip biru.
Ikan ini termasuk salah satu ikan terbesar yang bisa mencapai berat sekitar 225-250 kilogram. Jika dijual di pasaran, harganya juga bisa sangat mahal.
Namun populasinya saat ini sangat berkurang, terutama karena penangkapan berlebihan. Bahkan, ikan jenis ini masuk daftar 10 binatang yang hampir punah, lapor cnnindonesia.com (04/11/2015).
Ahli lingkungan pun memperingatkan jika ikan ini sering dikonsumsi, bisa mendorong spesies tersebut ke ambang kepunahan. Untuk mengurangi risiko tersebut, disarankan mengurangi tangkapannya atau mempromosikan praktik tangkapan ikan yang lebih aman bagi populasinya.
Selain masalah kelangkaan, ikan ini rupanya juga mengandung banyak zat merkuri yang berbahaya bagi manusia, terutama kepada ibu hamil, menyusui, dan anak kecil.
2. Ikan hiu
![]() |
Beberapa restoran masih menawarkan olahan ikan hiu, mulai dari daging hiu goreng, daging hiu yang dijadikan sup, sampai dibuat sate.
Sayangnya manfaat daging hiu tidak seindah tampilan dan senikmat rasanya. Daging ini berisiko membahayakan kesehatan karena mengandung merkuri yang agak tinggi. Konsumsinya berpotensi memengaruhi sistem otak dan sistem saraf pusat.
Selain itu, populasi hiu juga menurun di seluruh dunia dengan banyak spesies terancam punah dari penangkapan ikan berlebihan dan finning. Finning merupakan proses ketika sirip hiu dipotong lalu dikembalikan ke laut dan bakal mati perlahan.
Jenis seafood lain yang sebaiknya dihindari bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Alaskan King Crab
![]() |
Jenis seafood lain yang juga kerap menghadapi masalah penangkapan berlebihan adalah kepiting Alaskan King. Selain itu, kepiting ini juga mungkin mengandung merkuri, kadmium (logam berat yang bersifat karsinogenik), zinc, dan tembaga dalam jumlah banyak. Kandungan itu bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Beberapa jenis Alaskan king crab menurut Dr. Pakdi Photisiri juga bisa beracun dan mematikan. Oleh karena itu, disarankan untuk sangat hati-hati ketika mengonsumsinya. Pilih restoran yang punya reputasi terpercaya dalam menyimpan dan mengolah kepiting.
4. Ikan fugu
![]() |
Ikan fugu pufferfish juga tidak boleh sembarang dimakan. Memang jika diolah dengan tepat, ikan ini menawarkan kelezatan yang tidak tertandingi. Namun, ketika diolah dengan cara salah, ikan ini justru membahayakan nyawa seseorang. Pasalnya, di dalam ikan fugu terkandung tretodotoksin, racun yang sangat berbahaya.
Oleh karenanya, hanya chef terlatih dan memiliki lisensi resmi yang bisa menyiapkannya dengan aman. Jika makan ikan fugu yang diolah secara tidak benar, bisa-bisa seseorang keracunan hingga berisiko alami kematian.
5. Caviar
![]() |
Caviar merupakan telur ikan yang diambil dari strurgeon yang biasanya hidup di perairan Amerika Barat dan Amerika Utara. Biasa disajikan sebagai appetizer atau topping pelengkap dalam beberapa hidangan.
Tidak hanya enak, teksturnya yang lembut dan meleleh di mulut membuat banyak orang menggemarinya.
Sayangnya, makan caviar bukan pilihan terbaik. Jika dilihat dari sisi populasi, ikan strurgeon populasinya sangat terkuras. Perburuan liar hingga hilangnya habitat memperburuk penurunan spesies ini. Menurut Candid Joy, populasi mereka pun belum mengalami peningkatan signifikan sejak 2007.
Terlepas dari ancaman populasi, ada juga efek buruk yang bisa terjadi dari konsumsi caviar. Biasanya caviar mengandung garam dalam jumlah tinggi, yang dimana konsumsi garam berlebihan dikaitkan dengan risiko meningkatkan tekanan darah.
Mengonsumsi caviar yang kualitasnya buruk atau sudah kedaluwarsa juga bisa menyebabkan keracunan hingga menyebabkan penyakit bawaan makanan. Oleh karena itu, jika membeli caviar di rumah, sebaiknya simpan dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 0 derajat celcius. Caviar juga perlu disimpan dalam wadah aslinya, dalam artian tidak dipindah ke wadah lain.
(aqr/adr)